Senin, 27 Oktober 2014

ILMU BUDAYA DASAR



BAB I
ORIENTASI UMUM

1.    Pengertian Ilmu Budaya Dasar dan Ruang Lingkup Kajian
a.    Pengertian
      “ilmu budaya dasar” adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang tergolong dalam pengetahuan budaya.
Definisi tentang pengetahuan budaya ;
      Pengetahuan budaya (the humanities) adalah pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini dapat dibagi lagi dalam keahlian-keahlian lain, seperti seni sastr, seni tari, seni musik, seni rupa, dan lain-lain.
The humanities atau humaniora menurut L. Wilarjo adalah sikap dan perilaku masal moral manusia terhadap sesamanya.
Adapun tujuannya adalah :
1.    Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya
2.    Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya
3.    Diharapkan dapat menambah kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah-masalah/nilai-nilai dalam masyarakat dimana mereka hidup tanpa perlu terikat oleh disiplin mereka
4.    Berusaha menjembatani akademisi kita, agar lebih dapat berdialog satu sama lain

b.    Ruang Lingkup Kajian
      Ada dua masalah yang bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua budaya tersebut adalah :
a.    berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya ( the humanities)
b.    hakikat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Masalah pokok yang dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajiannya. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, sesama manusia, dan manusia dengan dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan tuhan menjadi sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.


Tim IBD (1972) dari konsorsium sudah berusaha mengadakan pembagian masalah-masalah tersebut dibagi menjadi 10 tema atau 10 topik:
1.   manusia dengan pandangan hidup
2.   manusia dengan asuhan
3.   manusia dengan tanggung jawab
4.   manusia dengan cinta kasih
5.   manusia dengan kegelisahan
6.   manusia dengan derita
7.   manusia dengan harapan
8.   manusia dengan ketulusan
9.   manusia dengan pengabdian
10. manusia dengan  keadilan

Tim IBD (1973), membagi masalah menjadi 15 tema yang disusun sesuai dengan “lingkungan hidup manusia”
1.    kelahiran
2.    kebahagiaan dan humor
3.    cinta kasih dan keterbukaan
4.    kedirian manusia dan perkelaminan
5.    pengeluaran, pemanfaatan, dan penaklukan alam
6.    keindahan dan khayalan
7.    kekuatan dan kehormatan
8.    kedakuan, pembrontakan dan perbudakan
9.    penderitaan
10. keadilan dan hak
11. kebebasan
12. kebijaksanaan dan pandangan hidup
13. kerinduan ilahi
14. iman dan kesucian
15. kematian

Tim IBD (1978) menyusun kembali masalah-masalah tersebut menjadi 7 topik atau tema:
1.    keadilan
2.    tanggung jawab
3.    cinta kasih
4.    pengabdian
5.    harapan
6.    kegelisahan
7.    penderitaan

Dan pada tahun 1980 merumuskan menjadi 8 topik:
1.    pamdangan hidup
2.    keindahan
3.    cinta kasih
4.    tanggung jawab dan pengabdian
5.    keadilan
6.    kegelisahan
7.    penderitaan
8.    harapan

Akhirnya pada tahun 1982 konsorsium menurunkan rumusan terbarusebagai berikut:      
            Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah usaha yang diharapkan memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya.
Rumusan masalah-masalah yang akan dikaji dalam IBD diformulasikan ke dalam satu tema, yaitu manusia sebagai mahluk budaya. Tema ini akan dikembangkan lebih lanjut ke dalam delapan pokok bahasan, sub pokok bahasan, yaitu:
1. manusia dan cinta kasih :
-cinta antara pria dan wanita
-kekeluargaan
-persaudaraan
2. manusia dan keindahan
            -kontemplasi
            -ekstasi
3. manusia dan penderitaan
            -nasib buruk
            -penyesalan

4. manusia dan keadilan
            -rasa keadilan
            -perlakuan yang adil
5. manusia dan pandangan hidup
            -cita-cita
            -kebajikan
6. manusia dan tanggung jawab serta pengabdian:
            -kesadaran
            -kewajiban
7. manusia dan kegelisahan
            -keterasingan
            -kesepian
8. manusia dan harapan
            -kepercayaan diri
            -gairah mengatasi kesulitan
 Dengan penyusunan teme-tema semacam itu,dimaksudkan agar mahasiswa lebih mudah mengidentifikasikan dengan masalah yang dibahas dan untuk menunjukkan bahwa hal-hal yang didiskusikan sesuai dengan pengalaman hidup manusia.

2.    Ilmu Alamiah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Budaya Dasar

Sehubung dengan disiplin kami maksudkan the scientific study of some aspect or segment of reality.
Biasanya disiplin-disiplin yang tergolong IAD adalah: fisika, kimia, astronomi, metereologi, serta biologi. Lima yang terdahulu mewujudkan ilmu-ilmu fisis, sedang yang terakhir ilmu-ilmu biotis (dengan perincian utama : zologi, fitologi dan fisiologi manusia). Adapun ISD meliputi bdua kelompok utamanya; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga-lembaga sosial. Yang terdahulu terdiri atas psikologi, sosiologi dan antropologi sedang yang kemudian terdiri atas ekonomi dan politik.
            IBD biasanya dibagi atas tiga kelompok. Pertama, seni : (sastra, musik, seni rupa, seni tari dan berpidato), sejarah, agama, dan filsafat.
Sejarah yang diajarkan sebagai disiplin yang menelaah manusia dalam dimensi waktu dengan mengutamakan telaahannya pada masa lampaunya.
            Mahasiswa yang mempelajari sejarah diharapkan menemukan identitasnya sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat, agama, sebagai warga suatu nasional dan warga umat manusia. Tujuan dari retorika tertulis adalah melatih mahasiswa untuk menulis prosa dengan idiom yang baik dalamgaya bahasa yang berlaku berdasarkan logika yang layak.
            IBD jika memberikan retorika lisan pada praktek berpidato dimuka umum, menurut gaya bahasa yang berlaku, berdasarkan struktur bahasa yang logis dan syarat-syarat keterampilan mengungkapkan pikirannya secara lisan sama pentingnya dengan yang secara tertulis.

3.    Ilmu Budaya Dasar Sebagai Komponen Mata Kuliah Dasar Umum

IBD dimasukkan kedalam salah satu mata kuliah dasar umum (MKDU). Tujuannya ialah untuk membentuk manusia yang :
1.)  Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
2.)  Berjiwa pancasila
3.)  Memiliki wawasan kehidupan yang luastentang kehidupan bermasyarakat
4.)  Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan
Oleh Martiatmodjo, BS dalam “Catatan Kecil tentang Humaniora”, Kompas, 31 Maret 1983 dikatakan: Ilmu Budaya Dasar.
Menegaskan bahwa perlunya humaniora bagi pendidik berarti menempatkan manusia ditengah-tengah proses pendidik.
Menurut beliau ada tiga, yang dengan pengamatan singkatnya sebagai berikut:
(1). Menyatuderapkan pengembangan pikiran (rasio) dengan hati (rasa)
(2). Memperkenalkan kepada anak didik pada nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan
Abadi
(3). Mengerjasamakan pendidik dengan anak didik serta teori dan praktek.
            MKDU yang sekarang diberikan di perguruan tinggi pada umumnya terdiri dari 6 mata kuliah yaitu :
1.    Agama
2.    Pancasila
3.    Kewiraan
4.    Ilmu Budaya Dasar (IBD)
5.    Ilmu Sosial Dasar (ISD)
6.    Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Dari isi tujuan pendidikan umum dan tujuan MKDU nampak adanya usaha untuk meningkatkan harkat kemanusiaan dalam program pendidikan perguruan tinggi.

4.    Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Menurut M. Habib Mustopo,tujuan IBD ialah mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pikirannya, baik yang menyangkut diri sendiri  maupun yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya.
Dapat dirinci secara singkat bahwa tujuan Ilmu Budaya Dasar (IBD) ialah :
1.    Agar mahasiswa lebih peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih betanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2.    Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai lain yang hidup dalam masyarakat.
3.    Mengembangkan daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan daya kebudayaan.
4.    Menambahkan kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
5.    Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun
6.    Agar dapat memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dharma pendidikan.
Sebagai kesimpulan setelah mahasiswa menerima mata kuliah IBD hendaknya mereka dapat memperlihatkan :
1.)  Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar lingkungannya
2.)  Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari
3.)  Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka akan nilai-nilai yang dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya

5.    Hubungan IBD dengan Ilmu-ilmu Eksak
a.    Hubungan IBD dengan Ilmu Teknik
Tidak mengherankan jika pengetahuan budaya dasar itu berkaitan sekali dengan ilmu-ilmu teknik, hal itu dapat kita perhatikan:
1)    Hubungan manusia dengan bangunan rumah
Jika kita perhatikan bangunan rumah, di Solo
Secara sosioantropologis kita dapat membuatv persepsi terhadap hasil bangunan itu, bahwa masyarakat Solo yang sederhanapun sudah dapat membangun rumah dengan perhitungan dan mencapai tujuan baik untuk keluarga kecil, maupun keluarga besar.
            Secara antropologis mereka sudah tahu, bahwa mereka berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk itu mereka membuat tempat yang khusus untuk menghormatinya.
Memperhatikan dari konstruksinya, mereka sudah menggunakan ilmu pasti yang memadai, jika mereka berkembang mereka sadar dan membuat tempat-tempat sesuai dengan kebutuhannya.
            Ditinjau dari rasa estetik yang dimilikinya, mereka juga mampu berkreasi untuk menciptakan keindahan.

2)    Hubungan manusia dengan bangunan jembatan
sesuai dengan kebutuhan alam dan tradisi yang dipatuhi, maka manusia menghasilkan karya budayanya yang berwujud jembatan. Untuk menciptakan alat perhubungan  antara persekutuan yang satu dengan persekutuan yang lain, akibat adanya pemisah.
Dengan kesederhanaannya mereka sudah dapat memenuhi keperluannya.dengan kreasi penalaran manusia yang maju, mereka mampu menciptakan jembatan yang besar dan kuat. Dengan jembatan yang besar itu, hubungan lebih memenuhi apa yang diperlukan masyarakat, bahkan dengan muatan yang besar dan beratpun, jembatan itu dapat dipertanggung jawabkan .
3)    Hubungan manusia dengan alat-alat elektronik
Memperlihatkan perkembangkan hasil kesadaran budi manusia, maka perkembangan budaya dalam bidang teknik elektronik pula atas kemajuan bangsa. Hal itu dapat kita perhatikan pada hasil-hasil mesin, seperti : mobil, komputer, robot dan lain sebagainya.

b.    Hubungan IBD dengan Ilmu Pertanian
Hasil kesadaran budi manusia berkaitan erat dengan ilmu-ilmu pertanian. Hal itu terjadi sejak masyarakat kita bersifat agraris.
Sekarang, dalam masa modern ini hasil budi kita juga mengacu arah kemajuan. Karena itulah, maka IBD berusaha mengikuti perkembangan dan mengaitkan dengan ilmu-ilmu pertanian modern, antara lain: berperhatian pada tanah sebagai fokusnya, pada tanam-tanamannya, pada hama dan penyakitnya dan berperhatian kepada perekonomiannya dan seterusnya.
1)    Hubungan IBD dengan tanah sebagai fokusnya
Manusia itu akan selalu bergabung dengan manusia yang lain dan akhirnya akan berkelompok, mereka mempunyai tujuan yang sama untuk mencapai cita-citanya dan mereka itulah yang kita sebut masyarakat, dalam masyarakat itulah biasanya mereka membuat peraturan bersama peraturan itu diadakan, kemudian peraturan itu diturunkan kepada anak keturunannya. Itulah akhirnya timbul hukum adat.
      Mengenai hubungan manusia dengan tanah dalam alam modern ini sering timbul pertentangan karena adat masyarakat itu. Masyarakat mempertahankan berlakunya adat yang dipatuhi sedang masyarakat modern menginginkan ketidak patuhannya demi ide yang diliputi akal budi yang sadar.
Disinilah peranan ilmu budaya untuk mengatasi kesulitan sampai mencapai tujuan.

2)    Hubungan IBD dengan tanam-tanaman sebagia fokusnya
Para budayawan pertanian berperan sekali untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pengembangan di sektor pertanian.
Untuk meningkatkan pengembangan itu para ahli yang berbudaya selalu menghasilkan penelitiannya terhadap tanamanyang cocok dengan tanah kita

3)    Hubungan IBD dengan hama dan penyakit sebagai fokusnya
Sering masyarakat berpendapat datangnya hama penyakit disebabkan dewa/roh yang berkuasa menghukumnya. Disini para ahli yang berbudaya dituntut untuk segera bisa mengatsi kesukaran-kesukaran yang berhubungan dengan pembangunan di sektor pertanian dengan perwujudan dapat memberantas hama tikus, wereng dan sebagainya.
Anggapannya, perwujudannya yang nyata itu akan dengfan segera diterima oleh masyarakat. Karena itu obat hasil penelitiannya yang majur dan ampuh tersebut yang diharapkan oleh mereka. Masalah ini justru yang menjadi tantangan bagin masyarakat ilmiah.

4)    Hubungan IBD dengan ilmu bio kimia sebagi fokusnya
 Sesuai dengan budaya manusia maka IBD dapat dikaitkan dengan tanah, tanaman, hama dan penyakit, orang wajib mengatasi kesulitan-kesulitan justru karena itulah maka manusia budaya akan dapat menghasilkan ilmu bio kimia, selanjutnya dikembangkan dalam program studi di Universitas Lembaga itu dapat berujud jurusan atau fakultas. Dengan pengertian kimia orang dapat mengatasi halangan-halangan yang dihadapi masyarakat.

5)    Hubungan IBD dengan perekonomian sebagai fokusnya
Memperhatikan masalah ekonomi, mengolah orang cenderung berfikir tentang usaha, mengolah dan memasarkanna. Dengan ekonomi itu orang akan dengan mudah memperlihatkan gerak masyarakat dalam pembangunan ini

c.     Hubungan IBD dengan Ilmu Kedokteran
Hubungan ilmu budaya dasar dengan ilmu-ilmu kedokteran tampak jelas, sebab ilmu kedokteran itu sendiri berada atau merupakan ilmu-ilmu yang secara langsung berkaitan dengan manusia sebagai sasarannya. Di sinilah ilmu kedokteran itu berperan sekali dalam kehidupan manusia. Jadi, budi manusia yang luhur harus dapat menguasai atau menyelubungi segala tindak-tanduk sang dokter.



6.    Konsep Ilmu Dasar dan Filsafat
Pengetahuan yang disebut the humanities merupakan hasil pengkajian terhadap bagaimana kehidupan manusia beserta seluruh perangkat alat-alat hidup, nilai-nilai moral yang pernah ada dan berkembang selama itu.
Definisi Wood semata-mata sebagai seperangkat sikap dan perilaku moraln manusia. Sedangkan brwon melihatv the humanities sebagai pengetahuan tentang hidup manusia secara kebersamaannya terutama ditekan kepada seperangkat sikap dan perilaku moral manusia tadi menjadi pengetahuan budaya dasr (the humanities) yang kemudian diturunkan nama ilmu budaya dasr. Menurut Budi Darmo, the humanities berkaitan dengan masalah nilai yaitu, nilai kita sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
            Dengan demikian kedudukan pengetahuan budaya dilihat dari skema Brown tadi merupakan suatu pengetahuan yang berdampingan dengan sosial sciences. Tetapi pada taraf pertamanya setelah cara-cara eksperimen melahirkan phisical sciences ternyata kedudukan sejajar dengan philosophy (filsafat)

Pengertian filsafat
            Filsafat (bahasa indonesia) dari kata philoo (yunani) dan sophia. Philoo berarti mencintai dan sophia berarti kebijaksanaan. Arti rill filsafat adalah pengetahuan yang dari segala sesuatu, tentang sebab-sebab yang sedalam-dalamnnya ialah: bahwa filsafat tidak puas dengan mengetahui sebab-sebab yang kurang dalam, tetapi mencari sebab-sebab yang sedalam-dalamnya.

Beda Filsafat dengan Pengetahuan Lain
            filosofi mempunyai obyek material yang sama dengan jenis pengetahuan keturunan physical sciences(fisika, biologi, beserta genre-genrenya), tetapi bagian yang dikaji tidak sama (berbeda). Filosofi memandang atau mengkaji sebab-sebab yang sedalam-dalamnya yaitu yang disebut: obyek formal secara lebih mendalam. Sedangkan pada pengetahuan lain tersebut dalam  memandang obyek formaqlnya tidak begitu formal. Kalau dibanding theologi (pengetahuan ketuhanan dari firman –firman-Nya). Obyek kadang kadang sama. Tetapi cara memandang tidak sama theologi memandang dengan melalui wahyu sedang filsafat melalui budi murni.
Pembagian filsafat :
Filsafat teoritis (spekulatif) yang terdiri dari:
a.    Metafisika umum = ontologi
b.    Metafisika khusus:
1)    Kosmologi (ilmu kejadian alam)
2)    Psikologi
3)    Teodice (theologi)
Filsafat praktis (buat pegangan kerja)
1)    Logika (tentang pikiran)
2)    Moral (tentang kesusilaan)
Kedua-duanya sama-sama mencari kebenaran
Sedangkan pembagian dalam filsafat ditinjau dari sistem tertentu (sistematik) ialah:
1.    Tinjauan yang mementingkan hakikat, obyek segala sesuatu, dan jenis ini dikenal sebagai metafisika
2.    Filsafat logika yaitu dalam meninjau segala sesuatu mendasarkan akal
3.    Filsafat mengenal yaitu dalam meninjau segala sesuatu itu dari prosesnya, kita menyadari barang sesuatu itu dipikirkan dan direnungkan
4.    Filsafat ilmu pengetahuan yaitu dalam menghadapi segala sesuatu dicari sebab-sebabnya, menguasai hukum-hukumnya, kebiasaannya, pedomannya
5.    Filsafat alam kodrat
6.    Filsafat kebudayaan yaitu merenungkan dann mengkaji kebudayaan hasil pengelolahan manusia
7.    Filsafat sejarah (kebudayaan)
8.    Estetika yaitu mengenai baik-buruk, melalui rasa, rasa-rasa keindahan, harmoni manusia dengan sekitarnya.
9.    Filsafat antropologi yaitu meninjau tentang manusia itu apa, hakikatnya bagaimana, apa sebab manusia dapat menampak; bahagia atau tidak dan sebagainya.


Kesimpulan : IBD merupakan ilmu yang bertugas mendasari mental pribadi mahasiswa yang untuk dapat menerima, meresapi dan menghayati ilmu-ilmu budaya di samping ilmu-ilmu lain yang menjadi ilmu disiplinnya masing-masing.

                                                      BAB II
                                         MASALAH KEBUDAYAAN

1.      PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
                Kebudayaan berasal dari perkataan latin: “colere” yang artinya mengolah, menyuburkan, dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture “sebagai daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata budaya adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budidaya, yang berarti daya dan budi. Karena itu mereka membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa; dan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut.
             A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn, yang pernah mengumpulkan sebanyak mungkin definisi tentang paham kebudayaan. Terbukti ada 160 macam definisi tentang kebudayaan, yang kemudian dianalisis dicari intinya dan diklasifikasikan dalam berbagai golongan, dan kemudian hasil penyelidikan itu diterbitkan dalam suatu kitab bernama “Culture, A critical Review of Concepts and definitions 1952”.
            Adapun ahli antropologi E. B. Taylor, yang merumuskan definisi kebudayaan dalam bukunya yang terkenal: “Primitive Culture” bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahun, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bagi ilmu sosial arti kebudayaan adalah amat luas, meliputi kelakuan dan hasil kelakuan manusia.
Dalam masyarakat ramai kebudayaan sering di artikan sebagai THE GENERAL BODY OF THE ARTS.
Di samping definisi-definisi di atas, masih banyak definisi yang dikemukakan oleh para sarjana-sarjana Indonesia:
1.      Sutan Takdir Alisyahbana: Kebudayaan adalah manifestasi dari suatu bangsa
2.      Dr. Moh. Hatta: kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa
3.      Mangunsarkoro: kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya
4.      Haji Agus Salim: kebudayaan adalah merupakan persatuan istilah budi dan daya menjadi makna sejiwa dan tidak dapat dipisah-pisahkan
5.      Dawson dalam bukunya “Age of the Gods”, kebudayaan adalah cara hidup bersama.
6.      E. B. Taylor dalam bukunya “Primitive Culture”: kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hukum, adat istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
7.      Drs. Sidi Gazalba: kebudayaan adalah cara berpikir dan merasa menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia, yang membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan waktu.
Dapatlah kiranya kita tarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita bagi menjadi 2 macam:
1.      Kebudayaan material (lahir)
2.      Kebudayaan immaterial (batin)
KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
Menurut ahli antropologi De Haan, peradaban diperlawankan dengan kebudayaan. Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi dan ilmu teknik. Jadi semua bidang kehidupan untuk kegunaan praktis.
Sedangkan kebudayaan adalah semua yang berasal dari hasrat dan gairah yg lebih tinggi dan murni yang berada di atas tujuan praktis dalam hubungan masyarakat misalnya: musik, puisi, agama, ilmu filsafat dan lain-lain. Jadi lapisan di atas adalah kebudayaan, sedang lapisan bawah adalah peradaban.
Sarjana antropologi Beals dan Hoiyer mengatakan bahwa peradaban sama dengan kebudayaan apabila dipandang dari segi kualitasnya; tetapi berbeda dalam kuantitas, isi, dan kompleks pola-polanya.
2.      WUJUD KEBUDAYAAN DAN UNSUR-UNSURNYA
Prof. Dr. Koentjoroningrat menguraikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam, yaitu:
1.      Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
2.      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia.
Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. Sifatnya konkrit sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir.
Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit.
3.      HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
1.      Hubungan manusia dengan masyarakat
Hidup bermasyarakat itu adalah rukun bagi manusia agar benar-benar dapat mengembangkan budayanya dan mencapai kebudayaannya. Tanpa masyarakat hidup manusia tidak dapat menunjukan sifat-sifat kemanusiaan.
2.      Hubungan manusia dengan kebudayaan
Manusia lah yang dapat menghasilkan kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa manusia.
3.      Hubungan masyarakat dengan kebudayaan
Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat, dan eksistensi masyarakat itu hanya dapat dimungkinkan oleh adanya kebudayaan
4.      Hubungan manusia, masyarakat, dan kebudayaan
Manusia, masyarakat, dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat lagi dipisahkan dalam artinya yang utuh. Karena ketiga unsur inilah kehidupan mahluk sosial berlangsung.
4.      PENGARUH BARAT DAN KEBUDAYAAN NASIONAL
Kebudayaan Barat yang disebut kebudayaan modern itu bermula pada jaman Renaisance. Kedatangan bangsa barat yang semula berlatar belakang perdagangan itu kemudian berubah menjadi penjajahan.
Pertemuan dengan bangsa-bangsa Eropa telah memperkenalkan kepada kita unsur-unsur budaya sebagai berikut: ilmu pengetahuan/teknologi, sistem sosial, sistem ekonomi, peralatan, bahasa Eropa, kesenian, dan agama Kristen.
Pengaruh kebudayaan barat sangat nyata dengan adanya proses modernisasi kehidupan masyarakat kita.
Sistem demokrasi barat telah mempercepat bangsa kita untuk menggalang solidaritas masyarakat terutama sesudah lepas dari penjajahan, untuk menyusun sistem sosial dan organisasi pemerintah yang sesuai dengan tuntutan jaman.
Tekanan-tekanan budaya barat terhadap budaya Indonesia sebelumnya, yaitu anasir asli, Hindu, dan Islam, memanglah cukup berat. Namun dalam praktek kehidupan sehari-hari masyarakat belum mau demikian saja meninggalkan unsur kebudayaan tradisionalnya. Mereka masih berusaha memadukan unsur-unsur modern dan tradisional.
KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA
1.      Kebudayaan nasional adalah berupa puncak dari budaya suku-suku yang menghuni bumi Nusantara ini.
2.      Kebudayaan Nasional adalah hasil sintesa dari berbagai jenis budaya suku tersebut, yang membentuk pola baru.
Apabila kita mau mengamati lebih dalam lagi tentang kebudayaan kita, akan nampaklah bahwa di dalam keberbedaan budaya Indonesia terdapat pula kesamaan. Beberapa di antaranya ada dalam:
1.      Pancasila
2.      UUD 45
3.      Sumpah pemuda 28 oktober 1928
4.      Bendera merah-putih, lagu Indonesia Raya dan Lambang Garuda
5.      Bahasa Indonesia
6.      Kepercayaan pada roh nenek moyang
7.      Sikap ramah dan gotong royong
8.      Modernisasi dan pembangunan

5.      KEBUDAYAAN DAN AGAMA
PENGARUH AGAMA TERHADAP KEBUDAYAAN
Menurut Prof. Koesoemadi SH: Pengaruh kebudayaan Hindu terhadap kebudayaan Indonesia itu bersifat damai dan mendorong. Sebab datangnya kebudayaan hindu bersifat menggiatkan dan meninggikan kebudayaan Indonesia-Kuno dengan tiada melepaskan kepribadian, dan setelah kebudayaan Hindu hilang, kebudayaan Indonesia tetap kaya dan tetap tinggal dalam kepribadiannya.
Menurut Yosselin de Yong: pengaruh Islam terhadap kebudayaan Indonesia bersifat damai dan membangun. Jadi tidak hanya damai dan mendorong saja, tetapi juga membangun. Seperti pengaruh-pengaruh agama Islam dalam perkawinan, warisan, hak-hak wanita dan lain-lain.
Kami sependapat dengan analisis Yong tersebut sebab ternyata pengaruh Islam tidak hanya pada kepercayaan dan adat istiadat sehari-hari, bahkan sampai pada bidang hukum dan upacara-upacaranya. Dan kami sependapat dengan istilah adaptasi, sehingga Islam adalah satu-satunya agama yang lengkap dan sebagai sumber kebudayaan.






                                                               
  BAB III
                                            MANUSIA DAN CINTA KASIH

1.Makna Kasih Sayang
       Dalam kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
       Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
       Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.Kasih sayang yang tidak disertai dengan kejujuran, maka akan terancamlah kebahagian rumah tangga itu. Karena yang merasakan kasih sayang itu bukan hanya suami dan istri atau anak-anaknya yang telah dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah mendapatkan dan merasakan kasih sayang dari seorang ayah atau ibunya. Kasih sayang itu pasti dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan bagian dari hidup manusia.

2.Kasih Sayang dalam Keluarga
      Percintaan pria-wanita diakhiri dengan perkawinan, maka didalam kehidupan berumah tangga, akan menemukan kebahagiaan mereka.
      Pada zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai. Memang sering sekali manusia tidak dapat lolos dari kesulitan sosial dan ekonomi. Namun engn membangun kasih sayang ysng erat dalam keluarga maka setidak-tidaknya kita mempunyai suatu tempat damai dan teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup.
      Dengan nilai kasih sayang yang luhur dan kokoh, kemudian dicapainya kebahagian, namun patut disayangkan bahwa kasih sayang sebagai norma atau nilai hidup yang luhur. Betapa sering kita mendengar teman kita bergosip tentang keluarga seseorang yang mulai retak, atau ternyata salah seorang tetangga kita ternyata adalah istri kedua pejabat simpanan pengasuh itu. Oleh karena itu berarti mereka siap mengambil resiko gagal dalam kehidupan rumah tangga, karena mereka telah meninggalkan nilai-nilai kasih sayang yang luhur.

3.Makna Kemesraan
       Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Dalam buku “MAKNA KASIH” menyatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”
       Yose Ortega Y Gasset dalam novelny “On Love” mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya.
       Bila seseorang mengobrol cinta, maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah adalah perwujudan dari cinta.
      Kemesraan adalah hubungan akrab pria-wanita atau suami istri. Kemesraan juga dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

4.Makna Pemujaan
      Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada tuhan.Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, dikarenakan pemujaan kepada tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya.
       Tuhan adalah pencipta, tetapi tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia melanggar segala perintahnya. Karena itu kekuatan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan kekuatan itu manusia memujanya.
      Kalau manusia cinta kepada tuhan, karena tuhan sesungguhnya maha pengasih dan maha penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang.
     Pemujaan itu diantaranya :

a.Cara pemujaan
     Dalam kehidupanmanusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Oleh karena itu, pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti manusia memohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar .
b.Tempat pemujaan
      Masjid, Gereja, Candi, Pura, dan lainnya lagi adalah tempat manusia berkomunikasi dengan tuhannya atau yang dianggap tuhan. Orang islam menamakan masjid sebagai “rumah Allah”, maka wajarlah tempat-tempat itu dibuat dengan sebagus mungkin, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Bangsa Indonesia memiliki Borobudur sebagai tempat pemujaan agama budha yang ada duanya di dunia pada jamannya. Hal ini merupakan bukti akan cintanya kepada “Tuhannya”.
c.Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan
      Seperti dikemukakan didepan cinta menimbulkan daya kreatifitas pencintanya. Kreatifitas ialah mencipta.
Seperti, Seni tari ada pula yang bersifat menganggungkan nama Tuhan atau dianggap “tuhan”.Misalnya tari Sanghyang  Dedari dan tari Sanghyang Jaran di Bali adalah tarian bersifat keagamaan. Tari itu hanya ditarikan pada upacara agama dan tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonannya sangat terbatas. Lagi pula tarian itu ditarikan pada dini hari tidak sembarangan.
      Pemujaan terhadap Tuhan pada hakikatnya merupakan manifestasi cinta kepada Tuhan. Pengertian dasar kreatifitas adalah pencipta, menemukan, berkarya, mencari bentuk-bentuk yang dapat diwujudkan hubungsn yang misterius. Dalam mencari bentuk-bentuk oemujaan dapat berupa :
  • Sembahyang sebagai media berkomunikasi
  • Membangun tempat beribadah yang baik dan seindah mungkin
  • Mencipta lagu
  • Puisi novel
  • Film dan sebagainya.

5.Makna Belas Kasihan
       Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta:
1)    Cinta agape adalah cinta manusia kepada tuhan yang diterangkan pada kegiatan belajar.
2)    Cinta philia ialah cinta kepada ayah ibu (orang tua) dan saudara.
3)    Cinta eros/amor ialah cinta eros karena kodrati sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinalar. Misalkan gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi oleh seorang pemuda yang kerdil.
    
    Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu, cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah “belas kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria wanita, cinta kepada tuhan. Masih ada cinta lagi yaitu cinta kepada bangsa dan tanah air, tetapi pada kegiatan belajar 4 ini hanya dibicarakan cinta kepada sesama.
      Dalam esay “On Love” ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat, tidak mengandung unsur (pamrih). Belas kasih yang kita tumpahkan benr-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain.
Yang perlu kita kasihi antara lain :
§  Yatim piatu
§  Orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris
§  Pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja
§  Orang sakit dirumah sakit
§  Orang cacat
§  Masyarakat kita yang hidup menderita .

     Belas kasihan terhadap kita sesama pada hakikatnya adalah cinta kasih terhadap sesama, yang berarti melaksanakan ajaran agama. Bahwa kita wajib mencintai sesama berarti orang itu berbudi, berbudi perbuatan yang dipuji oleh Allah SWT.
     Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat, berkarya, mencipta, mencari, menemukan dan lain-lain.
Belas kasihan dapat bermacam-macam bentuk seni :
o   Seni suara
o   Seni puisi
o   Seni sastra (prosa) dan lain-lainnya.
                  
              Bentuk-bentuk seni budaya tersebut mengandung nilai-nilai hidup, norma, serta moral, bila dikaji akan mempertinggi daya tangkap, persepsi serta penalaran dan wawasan kita.

6.Cinta Kasih Erotis
       Dalam cinta persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakikatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawan kedua jenis cinta kasih tersebut adalah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Hakikatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif, bukan universal, dan juga merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
            Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Tetapi, seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba pada hakikatnya hanyalah sementara saja. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual, maka dengan mengadakan penyatuan fisik, orang telah mengatasi keterpisahan tersebut.
           Yang kerap kali ini terdapat diantara sepasang pengantin yng rupa-rupanya  hanya dapat berdekatan (intim) yang stu terhadap yang lain, bila mereka berada ditempat tidur atau bila mereka saling melepaskan amarahnya terhadap satu sama lain. Tetapi, semua jenis intimitas semacam ini kian lama kian cendrung untuk berkurang. Akibatnya ialah bahwa orang mencari hubungan cinta kasih dengan orang lain, dengan seorang asing baru yang kemudian pada gilirannya diubah lagi menjadi dangkal sehingga berakhir dengan keinginan untuk menaklukan sekali lagi. Ilusi-ilusi ini sangat mudah diperoleh karena sifat keinginan seksual yang sangat mudah menipu diri orang. Tetapi ia akan hanya membawa kita kepada penyatuan yang bersifat orgiastic(pesta pora) dan sementara saja. Namun tanpa cinta kasih, sebenarnya penyatuan ini membiarkan dua orang asing tetap berjauhan yang satu dengan yang lainnya seperti sebelumnya. Kadang-kadang hal itu menimbulkan rasa malu diantara mereka, bahkan menimbulkan rasa benci yang satu terhadap yang lain, apabila khayalannya telah hilang mereka lebih-lebih mersakan keasingan mereka yang satu terhadap yang lain.
            Dalam cinta kasih erotis terhadap eksklusifitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusifitas dalam cinta kasih erotis ini perlu diperbincangkan , eksklusifitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan diartikan sebagai suatu ikatan hak milik. Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan semacam egoisme dua orang merupakan dua orang yang saling menemukan kesamaan dan saling mengatasi keterpisahannya menemukan kesamaan dan yang telah mengatasi keterpisahannya dengan cara “satu individu mewakili dua individu”. Namun, karena mereka sendiri terpisah dari sisa kemanusiaan itu, mereka tetap terpisah yang satu dari yang lain, dan tetapi asing terhadap diri sendiri.
            Cinta kasih erotis itu eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja.  Cinta kasih erotis mengklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikut sertaan selengkapnya dengan semua arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain. Pada hakikatnya semua manusia itu identik. Dan pada cinta kasih pula hakikatnya merupakan suatu perbuatan kemauan, suatu putusan untuk mengikat kehidupan dengan kehidupan orang lain. Cinta kasih dianggap sebagai hasil suatu reaksi emosional dan spontan seolah-olah kita tiba-tiba terpaku oleh perasaan yang tidak dapat dilakukan.
            Mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan yang kuat, tetapi juga merupakan suatu keputusan, suatu penilaian, suatu perjanjian. Apabila cinta kasih hanya merupakan perasaan saja, tidak ada dasarnya untuk saling berjanji akan mencintai dan mengasihi untuk selama-lamanya. Perasaan itu dapat timbul dan tenggelam pula.
           Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun panadangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar, atau lebih tepatnya jika dikatakan bahwa kebenaran tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.

                                                                        BAB IV
MANUSIA DAN KEINDAHAN

1.    Makna Keindahan
Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tak indah.
            Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau local.
Sekarang masalahnya ialah apakah keindahan itu? Apakah nilai estetik itu? Apakah yang mendorong manusia menciptakan keindahan? Bagaimana proses terjadinya keindahan? Hasil seni yang bagaimanakah yang tergolong memenuhi syarat keindahan itu?

a.)  Apakah keindahanitu?
Berbicara tentang keindahan mau tak mau kita harus menengok jauh ke belakang yaitu kejaman Yunani Kuno, abad ke-18.Pada saat itu pengertian keindahan telah dipelajari oleh para filsuf.Menurut The Liang Gie dalam bukunya “GarisBesarEstetik” (FilsafatKeindahan” dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan “beautiful”, Perancis “beau”, Italia danSpanyol “bello”, kata-kata ituberasaldaribahasa Latin “bellum”. Akarkatanyaadalah “bonum” yang berartikebaikankemudianmempunyaibentukpengecilanmenjadi “bonellum” danterakhirdipendekkansehinggaditulis “bellum”.
      Menurutcakupannya orang harusmembedakanantarakeindahansebagaisuatukualitasabstrakdansebagaisebuahbendatertentu yang indah.Untukmembedakaninidalambahasainggrisseringdigunakanistilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (bendaatauhal yang indah).Dalampembahasanfilsafatkeduapengertianinikadang-kadangdicampuradukkansaja.Selainitumenurutluasnya,dibedakanpengertian : 1. Keindahandalamartiluas. 2. Keindahandalamartiestetikmurni. 3. Keindahandalamartiterbatasdalamhubungannyadenganpenglihatan.
1.    SelanjutnyaThe Liang Giemenjelaskanbahwakeindahandalamartiluasmengandungpengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebutwatak yang indahdan hokum yang indah, sedangkanAristotelesmerumuskankeindahansebagaisesuatu yang baikdanjugamenyenangkan.
Plotinus mengatakan tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetik disebutnya “symmetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan (misalnya pada seni pahat dan arsitektur) dan “harmonia” untuk keindahan berdasarkan p[endengaran (music).
Jadipengertian yang seluas-luasnyameliputi :
ü  Keindahanseni
ü  Keindahanalam
ü  Keindahan moral
ü  Keindahanintelektual
2.    Keindahan dalam arti estetik murni menyangku tpengalaman yang diserapnya.
3.    Keindahan dalam arti yang terbatas mempunyai arti yang lebihdisempitkansehinggahanyamenyangkutbenda-benda yang dapatdiserapdenganpenglihatan, yakniberupakeindahanbentukdanwarna .
Jadikeindahanpadadasarnyaadalahsejumlahkualitaspokoktertentu yang terdapatpadasuatuhal.Kualita yang paling seringdisebutadalahkesatuan (unity), keseimbangan (balance), dankebalikan (contrast).
Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pendapat yang mengatakan bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Filsufsenidewasainimerumuskankeindahansebagaikesatuanhubungan yang terdapatantarapencerapan-pencerapaninderakita (beauty is unity of formal realitions of our sense perceptions).

b.)  Nilai estetik
Dalamrangkateoriumumtentangnilai The Liang Giemenjelaskanbahwapengertiankeindahandianggapsebagaisalahsatujenisnilaisepertihalnyanilai moral, nilaiekonomi, nilaipendidikandansebagainya.Nilai yang berhubungandengansegalasesuatu yang tercakupdalampengertiankeindahandisebutnilaiestetik.
Dalambidangfilsafat, istilahnilaiseringkalidipakaisebagaisuatu kata bendaabstrak yang berartikeberhargaan (worth) ataukebaikan (goodness).Dalam “Dictionary of Sociologi and Related Science” diberikanrumusantentangnilaisebagaiberikut :
“kemampuan yang dianggapadapadasuatubenda yang dapatmerumuskankeinginanmanusia; sifatdarisuatubenda yang menarikminatseseorangatausuatukelompok.”
Nilaiadalahsemata-matarealitapsikologi yang harusdibedakansecarategasdarikegunaankarnaterdapatdalamjiwamanusiadanbukanpadabendanyaitusendiri.Nilaiitu (oleh orang) dianggapterdapatpadasuatubendasampaiterbuktiletakkebenarannya.
Nilaiekstrinsikadalahsifatbaikdarisuatubendasebagaialatatausaranauntuksesuatuhallainnya (“instrumental/contributory value”), yakninilai yang bersifatsebagaialatuntukmembantu.Nilai intrinsic adalahsifatbaikdaribenda yang bersangkutan, atausebagaisuatutujuan, atau pun demi kepentinganbendaitusendiri.
            Contoh :
Puisi, bentukpuisi yang terdiridaribahasa, diksi,baris,sajak,irama, itudisebutnilaiekstrinsik. Sedangkanpesan yang ingindisampaikankepadapembacamelalui (alat,benda) puisiitudisebutnilai intrinsic.

c.)   Apasebabmanusiamenciptakankeindahan?
Keindahanitupadadasarnyaadalahalamiah.Alamiahituartinyawajar, tidakberlebihantidak pula kurang.Bilaadapemakaian drama yang berlebihanmisalnyamarahdenganmeluap-luappadahalkesalahankecil, ataukarenakehilangansesuatu yang takberhargakemudianmenangis,meraung-raung, ituberartitidakalamiah.
Dapatdisimpulkanbahwa :
Keindahanberasaldari kata “indah”, berartibagus, permai, cantik, molekdansebagainya.Benda yang mengandungkeindahanialahhasilsenidanalamsemestaciptaantuhan.
Keindahan identic dengankebenaran.Keduanyamempunyainilai yang sama: abadidanmempunyaidayatarik yang selalubertambah.
            Ciri-cirikeindahanmenyangkutkualitahakikidarisegalabenda yang mengandungkesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetri), keseimbangan (balance),danpertentangan (contrast). Keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.

2.    Makna Renungan
Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang logika dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan berfikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu.
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yangjuga menyadarkan diri kepada suatu analisis. Analisis adalah suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah (keilmuan) dan pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik. Pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda dengan karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu :
1. Menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau ari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan dengan ilmu-ilmu yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
2. Mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (ke luar dari gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3. Spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
Metafisika adalah cabang filsafah yang paling umum, mendasar dan kritik spekulatif.
Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas 3 macam teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. Teori pengungkapan dikatakan oleh Benedetto Croce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan.



Teori metafisika, plato mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi itu. Karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan imitasi (tiruan) dari realita dunia. Sedangkan dalam teori psikologik dinyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan, keinginan bahwa sadar dari seorang seniman.
Dari teori permainan yang tergolong teori psikologik dengan tokohnya Frisdrick Schiller dan Herbert Spencer; Schiller menyatakan, bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse).
Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (negative capability). Justru seniman yang tidak memiliki negatif tidak mampu menciptakan keindahan. Pengertian yang dekat dengan kemampuan ialah intensitas. Kekurangan-kekurangan intensitas ini erat hubungannya dengan ketidak beresan imajinasi yang berarti seniman tersebut tidak akan dapat menciptakan keindahan.
Keats menyatakan, bahwa untuk mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal-hal yang sesaat. Baginya hal-hal sesaa itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini yang membentuk konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu baru dapat berkomunikasi setelah diberi bentuk.

3.  Makna Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok, sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Lagu merupakan pertentangan suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lembut yang terpadu begitu rupa, sehingga telingakita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita merasa puas. Tetapi rasa kita menanjak justru kebalikannya, kita tentu akan kecewa. Dalam hal lagu, irama yang indah it merupakan pertentangan yang serasi.
Dalam mencipta seni ada dua teori, yakni teori objektifdan teori subjektif. Teori subjektif menyatakan bahwa keindahan itu adalah terciptanya nilai-nilai estetik yang merupakan kualita yang telah melekat pada benda itu.
Teori objektif dinyatakan, bahwa keindahan merupakan suatu kualitas dari benda.
Mahzab Phytagoras yang menciptakan teori proporsi itu mengemukakan bahwa nada-nada yang dikeluarkan oleh seutas senar tergantung dari panjang pendek senar.
Dalam seni ada 6 asas. Asas-asas itu ialah kesatuan total, tema, tema variasi, keseimbangan, perkembangan dan tata jenjang.
Matematika mempunyai peranan penting dalam seni, terutama dalam cabang seni bangunan, seni lukis dan seni musik.

4. Makna Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar, lembut, sopan, baik, beradap. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan atau keadaban.
Halus bagi manusia ialah suatu sikap yakni sikap halus, lembut dalam tutur kata, tingkah laku dan gerak perbuatannya. Kehalusan atau kelembutan merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Kehalusan atau kelembutan atau sebaliknya kekasaran itu yang menilai orang lain. Dan yang dinilai ialah gerak-gerik, roman, muka, tutur bahasa, dan sebagainya.
 Anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata, bahu. Selain itu roman muka, perkataan, pemilihan kata, penyusunan kalimat dan irama bahasa jugaa dapat dinilai halus dan tidaknya.
Bagian rohaniah yang melahirkan sikap ialah: kemauan, perasaan, dan pikiran atau karsa, rasa dan cipta. Tiga unsur rohaniah ini saling berkaitan, sling mempengaruhi, dan mewujudkan tingkah laku , tutur bahasa, perbuatan, yang semuanya itu dapat dinilai kehalusan atau kekasarannya.
Cipta, rasa,dan karsa itub membuat orang bergerak,karena itu disebut"Trias dunamika".
Prinsip-prinsip hidup kekeluargaan harus didasarkan kepada cinta kasih,keadilan,kejujuran,setia atau loyal,tertib,disiplin,rela berkorban dan bagi orang tua perlu adanya suatu komando dan suatu kesatuan sikap.Pergaulan yang didasarkan pada prinsip itu tertentu akan melahirkan kehalusan dalam pergaulan,sekurang-kurangnya ketenteraman dan kesjahteraan.
5. Keindahan Objektif dan Subjektif
Keindahan menurut kenyataanya dapat dibedakan atas dua macam ;yaitu keindahan objektif dan keindahan subjektif.Dengan keindahan objektif dimaksudkan ialah keindahan yang secara hakiki ada pada ssesuatu benda atau apa saja. Menurut Alexius Meinong (1838-1914) dan jugaa Christian Ehrenfels (1859-1932), "keindahan adalah kekayaan yang melekat pada objek itu sendiri". Menurut Pater Dick, "keindahan merupakan sesuatu yang melekat pada segala sesuatu yang ada, baik pada Tuhan maupun pada makhluk-makhluk ciptaannya". S. Suhariantu dalam bukunya "Menuju manusia bebudaya" menambahkan, sejauh benda-benda tersebut belum berubah dari bentuk atau keadaannya semula (S. Suharianto, 1987).
 Berbeda halnya dengan keindahan subjektif. Keindahan subjektif sangat bergantung kepada kepentingan-kepentingan subjek penanggapnya.
Oleh John Keats (1798-1821) keindahan subjektif dinamakannya kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Yang tidak ada keindahannya tidak  mengandung kebenaran, dan yang tidak mengandung kebenaran tidaklah indah.

6. Sekitar Masalah Kesenian
Pernyataan tentang kesenian ini biasanya kita katakan batasan (definisi) atau pengertian (conceptions) misalnya: "kesenian adalah karya cipta rasa dan karsa manusia untuk memberi rasa nikmat atau keindahan", "seni itu indah dan dapat memberi kehalusan perasaan dan budi manusia", "seni itu pancaran hati yang halus", "seni itu indah mempesona", dan banyak lagi yang lain: "seni itu .................... Prrrrrrrrrreeeeekkk !. "Seni atau kesenian merupakan karya para seniman dalam maksud memberikan rasa indah kepada para penghayatnya dan bagi para seniman itu sendiri". Herbert Read langsung menunjuk hasil karya dalam membuat batasan ini yaitu karya seni: a. Visual; b. Plastis; c. Musik dan d. Sastra.
Jika melihat batasan seni atau kesenian menurut Read diturunkan pembagiannya sebagai berikut .
1. Seni Visual
Seni yang hanya dapat ditangkap oleh mata (khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisaaditangkap oleh indera mata.
2. Seni Plastis
Seni jenis ini mestinya dapat digolongkan jugaa seni visual, sepertinya misalnya seni gerak dan patung, jugaa arsitektur serta pahat.
3. Seni Musik
Hasil kesatuan dari susunan (komposisi) lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi. Yang termasuk ialah musik instrumen dan vokal serta koor.
4. Sastra yang termasuk karya-karya sastra meliputi :
a. Tertulis seperti misalnya: sajak, cerpen, novel, esei, dan drama.
b. Lesan
5. Seni gerak
 - Tari, sendra-tari
   - Pantomim atau action dalam drama.
Fungsi seni atau kesenian :
1.) Memberikan rasa keindahan, shingga seniman mengejar hal ini sebagai keutamaan berkarya, lalu lahir lah sebutan: fine arts dan master pieces.
2.) Memberikan tunjangan dan bantuan untuk memberi warna indah dari karya-karya yang non seni. Yaitu karya-karya sosial ekonomi maupun politik yang menggunakan seni sebagai bajunya.
Untuk yang pertama disebut jenis fungsi primer, sedangkan untuk yang kedua disebut fungsi sekunder.
Apresiasi untuk sajak dapat dengan membaca saja ikut mendengar baca puisi maupun mendengar wawasan orang ahli sajak. Begitu pula musik klasik, pop, atau karawitan, seni rupa dan senigerak.

Seni Sastra
Pengertian kita seni sastra rupanya terbatas pada karyaikarya tulis yang menggunakan aturan bahasa indah dan karya-karya tulisan sekitar: esei, novel, cerpen, sajak, cerpen puitik dan drama (drama baca atau closed drama.)

Jenis Novel dan Cerpen
Yang dimaksud novel itu (karena istilah dari barat), maka artinya semua karangan yang membawakan masalah-masalah yang segar atau masih baru atau bersifat kesenian. Diindonesia dulu awal abad 20 ada "roman" yang bentuknya sebenarnya samaa dengan novel. Roman di eropa berupa novel yang lebih banyak bersifat fantastis atau kehidupan dalam bentuk kehidupan fantastis. Kemudian setelah para pengarang memahami bentuk roman sebagai  manaa mestinya dinegeri belanda atau eropa dan faham pula bedanya dalam novel, maka sampai kini masyarakat luas dan kaum terpelajar dan para pengarang tak hanya menggunakan istilah novel.

Jenis Puisi
Puisi merupakan suatu bentuk alat sebagai penampung ekspresi perasaan, ide-ide atau pemikiran hidup ini mungkin karena ekspresi melalui kata-kata puitik itu terasa mudah dilahirkan.

Musik
Musik berarti semua karya musik yaitu lagu yang telah di mainkan dengan alat-alat musik maupun alat bunyi-bunyian yang "laras" (harmonis). Yang menjadi tekanan adalah:serangkaian nada-nada yang laras,karna ada pertemuan antara nada dan irama.
 Vokal yaitu lagu yang di bawakan melalui lisan,baik bersenandung maupun dengan kata-kata. Musik klasik artinya karya-karya musik yang dijaman abat pertengahan (neo klasik) di Eropa di anggap bermutu tinggi. Baik seni sastra maupun musik adalah alat pengungkapan artinya sastra dan musik sebagai alat atau perantara untuk mengungkapkan gejolak jiwa: sedih,gembira,cemas,kecewa,hampa dan sebagainya.

Seni tari
Seni tari Jawa terutama tari klasik menampilkan kekuatan atau mutunya. Mutu itu ada beberapa kemungkinan yaitu meliputi: gaya yang nampak "dalam",ada dinamika dan kelembutan gerakan rhitmik.

Seni Teater
Kata Teater pinjam dari kata "theatre" (dari kata "thea" bahasa Yunani yang berarti "obyek yang dapat ditonton), sehingga theatre, atau theatron (dari latin) berarti "tontonan".
Aristoteles membuat batasan drama adalah : "imitrasai dari action". Orang hidup sehari-hari dan diteruskan keterangannya : peniruan terhadap action orang hidup sehari-hari dalam masyarakat.
Membahas tiap-tiap topik atau tema dari delapan tema menurut penggarisan Konsarsium IBD diakitkan dengan kekaryaan :
1. Seni Rupa : dalam seni lukis misalnya: manusia dan cinta kasih dalam seni lukis, dan seni pahat atau patung.
2. Seni Sastra : misalnya cinta kasih dibahas dari puisi atau cerpen/novel yang memuat hal tersebut.
3.Filsafat : pembahasan tentang cinta kasih dari kaca mata filsafat atau psikologi.
4. Seni musik.
5. Seni Gerak : seperti tari dan drama.
BAB V
MANUSIA DAN PENDERITAAN
1.    Makna Penderitaan
Penderitaan dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin. Yang termasuk penderitaan itu antara lain keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
Penderitaan  tak dapat dipisahkan dengankehidupan manusia. Karena setiap orang akan/pernah mengalami penderitaan. Nasib malang atau penderitaan dating tidak dapat ditolak, harus diterima apa adanya, kita pasrah kepada Tuhan.
Kasus penderitaan bermacam-macam sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia, damkasus penderitaan seseoramg berbeda dengan orang lain.
Sejak jaman dahulu kasus penderitaan dituangkan dalam bentuk seni, misalnya seni sastra, seni wayang, seni drama, seni music, dan sebagainya. Penderitaan orang dahulu tidak kalah hebat dibandingkan pada jaman teknologi modern.
Dalam jaman perkembangan teknologi modern ini kasus penderitaan seperti kelaparan,gempa, menjalarnya penyakit, gunung meletus, dan sebagainya, dalam waktu singkat tetrsebar luas ke seluruh dunia, sehingga dalam waktu singkat pula rasa simpati dari berbagai penjuru mengalir dalam bentuk berbagai macam sumbangan.
Dengan mempelajari berbagai kasus penderitaab manusia berarti telah mempelajari sikap, nilai, harga diri, ketamakan, kesombongan orang dan sebagainya. Semuanya itu bermanfaat untukl memperdalam dan memperluas presepsi, tanggapan, wawasan, danm penalaran bagi yang mempelajarinya.

2.    Makna Siksaan
Siksaan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. setiap manusia pernah atau akan menjalani siksaaan. siksaan tak dapat di pisahkan dengan dosa.siksaan yang berhubungan dengan dosa  adalah siksaan di  hari kiamat , siksaan di neraka merupakan tugas para ahli agama untuk membicarakan. Sedang yang di bahas dimodul ini hanya siksaan manusia yang dialami di dunia fana ini.
Siksaan itu berupa penyakit, siksaaan hati, siksaan badan oleh orang lain dsb. Siksaan Manusia ini ternyata juga menimbulkan kreatifitas baik bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung atau tidak langsung. Hal ini terbukti dengan banyaknya tulisan baik berupa berita, cerpen, ataupun novel yang mengisahkan siksaaan orang. Bahkan siksaan itu banyak pula yang difilmkan.
Dengan membaca hasil seni yang berupa siksaan kita akan dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia, harga dikuasai napsu setan kesadisan, tidak mengenal pri kemanusiaan dan sebagainya.
Kita dapat menilai diri kita sendiri, dimana kita berdiri, dimana kita  berpihak, dan sejauh mana ketakwaan kita.
3.    Makna Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak nbagi si penderita. Rasa sakit akibat mendderita penyakit, atau sakit.
Segala macam rasa sakit atau penyakit yang diderita manusia tak dapat dipisahkan dari kehidupan, karena setiap orang mengalami rsa sakit atau penyakit. Bermacam rasa sakit yang diderita manusia. Sakit hati, sakit syaraf dan sakit fisik. Setiap rasa sakit ada sebabnya, tetapi tidak semua rasa sakit atau pe  yakit mudah diketahui sebabnya.
Rasa sakit atau penyakit dapat menimbulakn rasa kasihan terhadap penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan terhadap penderita, dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa social, dermawan, dan sebagainya.
Rasa sakit banyak hikmahnya antara lain dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan. Tiap rasa sakit ada obatnya tergantung kepada penderita atau keluarga penderita, apa ada usaha atau tidak.
4.    Neraka
Neraka berhubungan erat dengan dosa dan kesalahan. Orang salah mendapat hukuman. Hukuman identik dengan siksaan. Siksaan adalah rasa sakit dan rasa sakit adalah pederitaan.
Neraka sering dihubungkan dengan kematian. Neraka sesudah mati dibahas oleh para agama. Penderitaan dalam hidup yang sering pula dikatakan neraka dunia.
5.    Beberapa kasus penderitaan
Kata penderitaan berasal dari kata derita. Menurut Suyadi derita berasal dari bahasa sansekerta ”dhra” yang berarti menahan atau menanggung (Suyadi, 1985). Dengan demikian kata penderitaan berarti sesuatu yang ditanggung, ditahan, atau dirasakan.
Penderitaan erat sekali hubunganya dengan hidup manusia bahkan dapat berfungsi sebagai dinamisator kehidupan manusia.
Kesimpulan yang ditarik adalah :
1.    Penderitaan dapat dialami oleh setiap orang.
2.    Penderitaan dapat muncul karena adanya konflik antara ciri-ciri kepribadian dengan fungsi lingkungan yang tidak sesuai dengan harapannya, berpisah dengan sesuatu yang dicintai, dan adanya rasa ketakutan.
3.    Penderitaan terjadi apabila manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya (Biologis, psikologis, dan sosial) mengalami hambatan,
4.    Penderitaan yang dialami dan dirasakan terlalu berat dapat meningkatkan dan dapat mengganggu jiwa seseorang.
5.    Penderitaan itu dapat dihilangkan.
6. Sumber Penderitaan
1. Hakikat Manusia
            Manusia pada hakikatnya adalah makhluk hidup yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan dan saling berhubungan dan pengaruh mempengaruhi antara unsur-unsur jasmani, dan rohani. Dan karna itu penderitaan dapat pula terjadi pada tingkat jasmani dan rohani.
            Jasmani disebut juga sebagai tubuh, badan, jasad, materi, wadah, atau konkrit daripada pribadi. Jasmani merupakan unsur yang hidup pada pribadi manusia.
            Rohani, sering disebut dengan istilah lain misalnya; jiwa, badan halus, dan mind. Merupakan unsur yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra manusia. Dalam kehidupan sehari-hari rohani menjiwai, mendasari, dan memimpin unsur-unsur pribadi manusia. Rohani memiliki alat dan kemampuan. Alat dan kemampuan itu adalah :
1.    Nafsu
2.    Perasaan
3.    Pikiran
4.    Kemauan
2. Dorongan Memenuhi Kebutuhan Sebagai Sumber Penderitaan
            Untuk mempertahankan keberadaan serta kehidupannya, manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis, maupun kebutuhan sosial.
7. Upaya Menghindari Dari Penderitaan
Menurut Hujibers (1986)
Hidup obyektif mempunyai peranan penting dalam menentukan tujuan hidup, dalam mengejarnya, dalam menghayatinya.
Perkembangan hidup manusia terjalin dengan eratnya dengan hidup emosionalnya. Bila hidup emosionalnya baik, kemungkinan besar hidupnya sebagai keseluruhan akan baik juga. Dalam proses pembentukan kepribadian faktor enkulturasi dan sosialisasi memegang peranan yang penting. Manusia sejak lahir harus mempelajari cara-cara bagaimana supaya ia dapat mengatasi berbagai soal yang dihadapi.

BAB VI
MANUSIA DAN KEADILAN

1.    Makna Keadilan
Keadilan ialah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.Jika kita mengakui hak hidup kita,maka kita wajib mempertahankan hak hidup tersebut dengan bekerja keras tanpa merugikan orang lain.Mengapa? Karena hal ini disebabkan bahwa orang lainpun mempunyai hak hidup seperti kita.Jika kita bisa mengakui hak hidup orang lain,kita wajib memberikan kesematan kepada orang lain itu untuk mempertahankan hak hidup kita sendiri.Jadi keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau kerhamonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban (Drs.Suyadi M.P.1986).Keadilan itu sendiri tak pernah berubah makna dan prinsipnya,yang berubah hanyalah bagaimana cara seseorang menafsirkannya,sehingga berubah pulalah cara pelaksanaanya.Hal ini disebabkan oleh adanya tingkah laku manusia yang berbeda.Karakteristik manusia yang berbeda-beda ini turut mempengaruhi ujud keadilan.karena tidak adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Khong Hu Tsu,seorang filosofi Cina menuturkan tentang keadilan dan berpendapat sebagai berikut : “Bila anak sebagai anak,bila ayah sebagai ayah,bila raja sebagai raja,masing-masing telah melaksanakan kewajibannya,maka itulah keadilan.”Agaknya menyadari akan peranan masing-masing dari suatu fungsi merupakan suatu keharusan bagi tercapainya suau keadilan.
Aristoteles mengatakaan bahwa keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia.Kelayakan di sini diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung ekstrim yang terlalu kanan dan terlalu kiri atau terlalu banyak dan terlalu sedikit dari kedua ujung ekstrim tersebut,baik yang menyakut dua orang maupun dua benda.
Kemudian Plato menganggap bahwa keadilan itu merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan Negara yang baik,sedangkan orang yang adil adalah orang yang mampu mengendalikan diri,perasaanya dikendalikan oleh akal sehat.Agar lengkap pengertian kita tentang adil menurut “Ensiklopedi Indonesia”.
Adil :
ü  Tidak berat sebelah ataupun tidak memihak kesalah satu pihak.
ü  Mmeberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya.
ü  Mengetahui hak dan kewajiban,mengerti mana yang benar dan mana yang salah,bertindak jujur dan tepat menurut peraturan atau syarat dan rukun yang telah di tetapkan.Tidak sewenang-wenang dan tidak maksiay atau berbuat dosa.
ü      Orang yang berbuat adil,kebalikan dari fasiq.Adil adalah sendi pokok di dalam soal hokum.Adil tidak hanya idaman manusia,tetapi juga diperintahkan oleh Tuhan” Dan jika kamu memutuskan perkara,hukumlah antara mereka dengan adil,sesungguhnya Allah cinta kepada orang-orang yang berbuat adil’’ (Qs. Al-Maidah ;42).”Putuslah perkara mereka menurut apa yang telah Allah turunkan dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka’’ (Qs-Al-Maidah:49).
Ditinjau dari bentuk ataupun sifat-sifatnya,keadilan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis :
1.    Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hokum merupakan sustansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuanya.Pendapat Pluto itu disebut keadilan moral,sedangkan Sunoto menyebutkan keadilan legal.Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk member i tempat yang selaras kepada bagian yang membentuk suatu masyarakat.Keadilan terwujud dalam masyarakat bila mana setiap anggota melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya.Fungsi penguasa ialah mebagi-bagikan fungsi-fungsi dalam Negara kepada masing-masing orang sesuai dengan asas keserasian itu.setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.

2.        Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama.


3.      Keadilan Komutatif
      Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat (Suyadi 1986).

          Keadilan dan ketidakadilan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan/ketidakadilan setiap hari.Oleh sebab itu,keadilan dan ketidakadilan menimbulkan daya kreatifitas manusia.Banyak hasil seni lahir dari Imajinasi ketidakadilan,seperti seni drama,seni puisi,novel,music,film,filsafat, dan lain-lain.
       Ada berbagai macam keadilan dalam masyarakat,keadilan legal,keadilan distribusi,dan keadilan komutatif.Pada hakikatnya keadilan-keadilan tercipta mewujudkan masyarakat yang adil,sejahtera dan sentosa.

2.    Kejujuran dan Kebenaran
          Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada.Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.Barang siapa bertindak sesuai dengan kenyataan artinya orang itu berbuat benar,maka sungguh dapat sempurna.(Suyadi.1986).
          Kebenaran atau benar dalam arti moral berarti tidak palsu,tidak munafik,yakni bila perkataanya sesuai dengan keyakinan batinnya atau hatinya.Demikianlah kebenaran dan kejujuran yang dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi adalah kesadaran tentang akan sama hak dan kewajiban,serta rasa takut terhadap perbuatan salah atau dosa.Kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri sendiri,kesadaran melihat dirinya sendiri berhadapan dengan pilihan hal yang baik dan buruk,yang halal maupun yang haram atau yang boleh dan tidak boleh dilakukan meskipun dapat dilakukan.Kejujuran dan kebenaran merupakan landasan untuk keadilan.
        Untuk mempertahankan kejujuran,berbagai cara dan sikap perlu dipupuk.Namun,demi sopan santun dan pendidikan,orang diperbolehkan berkata tidak jujur sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan.

3.    Kecurangan
      Curang atau kecurangan artinya apa yang dikatakan tidak sesuai dengan hati nuraninya.Atau,orang itumemang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha.Bermacam-macan sebab orang melakukan kecurangan.Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya,ada empat aspek yakni aspek ekonomi,aspek kebudayaan,aspek peradaban dan aspek teknik.Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hokum.Akan tetapi,apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak,iri,dengki,maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan terjadilah kecurangan.Kecurangaan banyak menimbulkan daya kreatifitas bagi seniman,Oleh karena itu,banyak hasil seni yang lahir dari imajinasi kecurangan.Hasil seni itu,antara lain seni tari (sendratari),seni sastra(novel,roman,cerpen),drama,film,filsafat dan lain-lain.

4.    Pemulihan Nama Baik
           Nama baik merupakan salah satu tujuan utama orang hidup.Nama baik adalah nama yang tidak tercela,Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.Atau,boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya.Yang dimaksud dengan tingkah laku atau perbuatan itu antara lain cara berbahasa,cara bargaul,sopan-santun,disiplin pribadi cara menghadapi orang,perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia,yaitu:

·         Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral
·         Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus di patuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

Pada hakikatnya,pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya ; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai akhlak.


5.    Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.Reaksi ini dapat berupa perbuatan yang serupa,perbuatan yang seimbang,tingkah laku yang serupa,tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan.Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat.Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.Pembalasan itu ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negative.Pembalasan yang bersifat positif ialah pembalasan yang dilakukan atas dasar salting menjaga dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing.Oleh karena itu tiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar,maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu.Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

                                                            BAB VII
                                    MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
1.    Manusia dan Tanggung Jawab
            Kesanggupan seseorang terhadap suatu tugas wajib disebut kewajiban. Tidak mempunyai kewajiban, tidak dapat disamakan dengan tidak mempunyai tanggung jawab, sebab memang tidak ada kewajiban atau tugas yang harus dikerjakan. Di dalam ajaran Islam dikenal adanya tugas-tugas yang bersifat wajib (fardhu) dan bersifat sunnah. Dari fardhu inilah nampaknya, kemudian berkembang nilai-nilai tanggung jawab di kalangan masyarakat luas. Kewajiban lahir karena adanya (a) hubungan antara manusia dengan manusia lain, (b) hubungan antara manusia dengan Tuhannya, dan dari dalam bentuk dan kadar yang berbeda antara satu dengan lainnya.
            Dalam hubungannya dengan tanggung jawab, Prof. Drijarkara mengatakan, bahwa manusia itu mempunyai hukum kodrat. Agar ia menjadi manusia yang baik, ia harus memiliki sikap dasar, seperti selalu siap sedia untuk berbuat kebaikan. Sikap dasar tersebut mempunyai banyak aspek. Salah satu aspek itu ialah tanggung jawab. Bila dihubungkan dengan kewajiban, menurut beliau, rasa tanggung jawab itu dapat berupa siap sedia untuk melakukan kewajiban.
            Dipandang dari segi kemerdekaan individu, maka tanggung awab berarti sikap atau pendirian yang menyebabkan seseorang menetapkan, bahwa ia hanya akan menggunakan kemerdekaannya untuk melaksanakan perbuatan yang susila. Sikap itu ditetapkan, karena manusia sadar dan mengerti akan tuntutan kodratnya. Itulah aspek intelektif dari tanggung jawab.

2.    Makna Tanggung Jawab
            Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dengan itu manusia berbuat atau bertindak. Dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja ataupun tidak.
a.      Tanggung Jawab Kepada Keluarga
Keluarga adalah suami, istri, ayah, ibu, dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
b.      Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Manusia adalah makhluk pribadi, karena itu manusia mempunyai tanggung jawab secara pribadi atas segala perbuatannya. Tetapi karena manusia juga makhluk sosial maka seringkali perbuatan itu menyangkut masyarakat, sehingga manusia pun harus bertanggung jawab kepada masyarakat.
c.      Tanggung Jawab Kepada Bangsa/Negara
Tak dapat dielakkan, bahwa manusia adalah warga negara suatu negara. Karena itu manusia mempunyai kewajiban terhadap negara. Bila manusia melalaikan kewajibannya, sudah tentu ia harus bertanggung jawab kepada negara.
d.      Tanggung Jawab Kepada Tuhan
Manusia ada bukan kdengan sendirinya, tetapi merupakan ciptaan Tuhan. Karena itu manusia berkewajiban terhadap Tuhan. Kelalaian akan kewajibannya terhadap Tuhan, harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

3.    Makna Pengabdian
            Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian pada dasarnya adalah rasa tanggung jawab.
a.    Pengabdian Kepada Keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada ‘kasih sayang tidak disertai pengabdian, berarti kasih sayang itu palsu atau semu’.
b.    Pengabdian Kepada Masyarakat
Manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang saling membutuhkan.  Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat.
c.     Pengabdian Kepada Negara
Seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai itu biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian.
d.    Pengabdian Kepada Tuhan
Manusia wajib mengabdi kepada Tuhan, pengabdian berarti penyarahan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

4.    Makna Kesadaran
            Kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan. Dalam berbuat kadang-kadang orang hanya  melanggar satu norma, kadang-kadang sekaligus melanggar dua tiga norma, bahkan ada yang langsung melanggar tiga norma. Kesadaran moral amat penting untuk diperhatikan orang, karena pelanggaran moral dapat berakibat merusak nama. Oleh ini tidak berarti bahwa kesadaran yang lain tidak penting. Semua kesadaran penting, karena ketidaksadaran adalah salah satu hal yang dapat menggoncangkan atau sekurang-kurangnya membuat kepincangan dalam hidup.

5.    Makna Pengorbanan
            Pengorbanan ialah pemberian secara ikhlas yang berupa pikiran, pendapat, harta, waktu, tenaga, bahkan mungkin nyawa, demi cinta, kesetiaan, ikatan sesuatu, kebenaran, dan mungkin juga kesetiakawanan.
a.      Pengorbanan Kepada Keluarga
Kasih sayang memerlukan pengorbanan. Tanpa pengorbanan tidak ada kasih sayang atau tidak ada cinta.
b.      Pengorbanan Kepada Masyarakat
Manusia merasa terikat dengan masyarakatnya. Karena itu, demi pengabdiannya kepada masyarakat ia tidak bebas dari pengorbanan.
c.      Pengorbanan Kepada Bangsa dan Negara
Warga negara mempunyai kewajiban antara lain membela negara. Pembelaan itulah disebut pengorbanan.
d.      Pengorbanan Karena Kebenaran
 Ada pribahasa “berani karena benar, takut karena salah”. Demi kebenaran orang tidak takut menghadapi apapun.
e.      Pengorbanan Kepada Agama
Sudah sewajibnya manusia  manusia berkorban demi cintanya kepada agama dan juga kepada Penciptanya. Agama pada hakikatnya adalah kebenaran.

                                                    BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Ø Pandangan hidup dan ideologi
Ideologi menurut William(1959) mengandung dua hal yaitu: (1) unsur unsur filsafat yang digunakan atau unsur yang digunakan sebagai dasar suatu kegiatan,dan (2) pembenaran intelektual untuk seperangkat norma-norma. Munandar Sulaiman (1987:76) menyimpulkan pendapat Lenski (1974) yang menyatakan bahwa ideologi merupakan komponen dasar terakhir dari sistem sistem sosiobudaya.Bagi masyarakat ideologi tersusun dari tiga unsur,yaitu:
1.    Pandangan hidup
2.    Nilai-nilai, dan
3.    Norma-norma
Masyarakat modern dalam berbagai hal telah menciptakan adanya konflik pandangan-pandangan untuk pengabdian dirinya. Sebagai contoh, masyarakat industri berpandangan hidup bukan merupakan sumber integrasi seperti masyarakat lama tetapi cenderung melaksanakan reideologi, dan retradisionalisasi.
Pandangan hidup cenderung diikat oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembuatan pembenaran atau rasionalisasi nilai nilai. Pandangan hidup memberi semangat pada nilai nilai. Norma berbeda dengan nilai karena digunakan untuk hampir seluruh aturan khusus, sebaliknya nilai digunakan untuk pengertian umum. Norma berlaku untuk menentukan perilaku perintah, atau larangan untuk suatu kewajiban dari peranan spesifik dalam suatu spesifik pula.Dengan demikian ideologi lebih luas daripada pandangan hidup.Ideologi tidak digunakan untuk hubungan individu tetapiuntuk hal yang lebih luas, seperti ideologi negara, masyarakat atau kelompok tertentu.Ideologi sebagai pedoman hidup nerupakan cita-cita yang ingin dicapai banyak individu di dalam masyarakat. Lahirnya suatu masyarakat atau golongan tertentu dari masyarakat.Pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya. Karena itulah dalam mewujudkan pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilaksanakan oleh bangsa lain, tanpa menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan kita sendiri.Suatu corak pembangunan yang barang kali baik dan memuaskan bagi suatu bangsa belum tentu baik dan memuaskan bagi bangsa lain. Karena itulah pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelas tarian suatu bangsa.
Pancasila bagi kita merupakan pandangan hidup,  kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sama yang sudah beurat berakar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai kebahagiaan jiwa dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam manusia sebagai pribadi, dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah. Karena itu Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalm kepribadian bangsa,maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur ketatanegaraan. Pancasila juga merupakan dasar negara yang mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Jadi,fungsi pandangan hidup adalah sebagai pegangan dan pedoman bagaimana cara memecahkan masalah  kehidupan bangsa yang makin maju agar kokoh lestari dan bahagia.
Ø Makna cita-cita
Cita adalah hati; cita cita adalah suatu keinginan yang terkandung di dalam hati. Karena itu cita cita berarti angan angan, keinginan, harapan, atau tujuan. Cita cita tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena tanpa cita cita berarti manusia tanpa dinamika. Tak ada dinamika berarti tak ada kemajuan dan hidup asal hidup saja, statis.Keinginan ada yang baik dan ada yang buruk. Keinginan yang baik bersifat luhur. Keinginan itu dicapai dengan tidak merugikan orang lain.
Ada tiga kategori keadaan hatiseseorang; keras, lunak, dan lemah.Orang yang berhati keras, tak berhenti berusaha sebelum cita citanya tercapai. Ia tidak menghiraukan rintangan, tantangan dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati keras biasanya mencapai hasil yang gemilangdan sukses hidupnya.Orang yang berhati lunak dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Namun ia tetap berusaha mencapai cita cita itu. Karena itu biarpun lambat ia akan berhasil juga mencapai cita citanya. Orang yang berhati lemah mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi kesulitan cepat cepat ia berganti haluan, berganti keinginan. Cita cita, keinginan, harapan, banyak menimbulkan daya kreatifitas para seniman. Banyak hasil seni seperti drama, novel, film, musik, tari, filsafat, yang lahir dari kandungan cita cita, keinginan, harapan dan tujuan.
Ø  Makna kebajikan
Kebajikan atau kebaikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan pda hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma norma agama dan etika.manusia berbuat baik, makhluk bermoral, atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita cita sendiri, dan sebagainya. Justru karena itu, karena mementingkan diri sendiri sering kali manusia tidak mengenal kebajikan. Manusia merupakan makhluk sosial; manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat, saling merugikan dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan. Untuk itu manusia dilengkapi dengan kemampuan jasmani dan rohani, juga fasilitas alam sekitar seperti tanah, air, tumbuhan dan sebagainya.
Untuk melihat apa itu kebajikan,kita harus melihat dari tiga segi,yaitu manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan. Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik buruk, yang menentukannya adalah suara hati. Suara hati itu semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati sebenarnya telah memilih yang baik, namun manusia seringkali tidak mau mendengarkan. Demikian pula suara hati masyarakat,yang menentukan baik buruknya adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai anggota masyarakat manusia tidak dapat membebaskan diri dari kemasyarakatannya.
Sebagai makhluk Tuhan, manusiapun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik-buruk harus kita dengar pula suara Tuhan atau kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk hukum agama atau hukum Tuhan. Kesimpulannya, kenajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berlaku sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Ø Makna Sikap Hidup
Sikap hidup adalah perasaan hati dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif, bisa negatif, bisa apatis, atau sikap optimis atau pesimis bergantung pada pribadi orang itu dan juga lingkungannya. Setiap manusia mempunyai kadar sikap. Kadar sikap yang dimiliki manusia satu sama lain tidak sama. Sikap orang dapat berubah karena situasi dan kondisi lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, yang berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia ada bebrapa sikap etis dan sikap non etis. Sikap etis ini disebut sikap positif, sedangkan sikap non etis adalah sikap negatif.Ada tujuh sikap etis yaitu; sikap lincah, sikap tenang, sikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap rendah hati dan sikap bangga. Sikap non etis atau sikap negatif. Sikap non etis atau negatif ialah; sikap kau, sikap gugup, sikap kasar, sikap takut, sikap angkuh dan sikap rendah diri. Sikap sikap itu harus dijauhkan dari diri pribadi, karena sangat merugikan bagi diri sendiri maupun kemajuan bangsa. Selain dari itu ada sikap dalam menghadapi keluarga. Sikap menghadapi saudara tua/muda, dan menghadapi orang yang berada dirumah kita.
Dalam rangka menciptakan keadilan sosial bagi bangsa Indonesia, yang pada hakikatnya menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerintah berusaha menanamkan sikap sikap positif bagi bangsa Indonesia. Sikap sikap itu antara lain; sikap suka bekerja keras, sikap gotong royong, menjaga hak dan kewajiban, sikap suka menolong, dan sikap menghargai pendapat orang lain.
Ø Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup dapat merupakan keseluruhan garis dan kecenderungan jalan jalan dan nilai nilai yang akan dicapai untuk landasan semua dimensi kehidupannya. Dari pandangan hidup ini terpancar perbuatan, kata kata dan tingkah laku dan cita cita, sikap, dorongan atau tujuan yang akan dicapai.Contoh dari pandangan hidup manusia adalah:
a.    Hidup bahagia, sejahtera
b.    Hidup sejahtera penuh kebahagiaan dan cinta kasih
c.     Hidup panjang umur untuk sanak kerabat dan dirinya serta bahagia,penuh cinta kasih.
Setiap orang harus dapat menerapkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai pandangan hidup semua warga negara Indonesia. Meski bagaimanapun juga pandangan hidup mempunyai jangkauan terpanjang yang ering disebut; yang menuju ke keabadian hidup akan dicari dan digunakan sebagai landasan dalam melaksanakan hidup di dunia baik secara perorangan maupun secara kelompok.
BAB IX
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
1.    Kegelisahan dan Sumber-sumbernya
Pada prinsipnya manusia merupakan makhluk yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya . Tetapi tujuan itu sering sulit atau bahkan kecil kemungkinan untuk dicapai . Kegelisahan disini diartikan suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan tersebut .
Banyak orang berfikir bahwa kegelisahanmerupakan keadaan yg tak “diinginkan” . Tetapi para ahli jiwa berpikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup amnusia, atau sebagai “kawan akrab” yang memberi stimulus kepada tingkah laku manusia .
a.)  Kegelisahan dan kompleksitas manusia
Motif-motif perbuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkah laku tidak timbul dan dapat mencapai pemuasan dengan cara yangs ederhana . Sebaliknya motif-motif itu terjadi dalam keadaan ruwet, bahkan kadang-kadang penuh kekacauan . Motif yang berbeda-beda bersaing satu sama lain, dan pemuasan terhadap motif pertama akan disusul dengan datangnya motif yang lain .
            Bertumpuknya pola-pola motif kehidupan manusia mengajarkan kepada manusia bahwa tidak semua motif dapat dipuaskan, tetapi ada juga yang memerlukan kesabaran untuk menundanya, dan bahkan bila perlu motif itu ditinggalkan . Bila tidak akan menghasilkan kegelisahan .
b.)  Kegelisahan dan kondisi lingkungan
Pemuasan yang menyeluruh pada suatu motif juga hampir tidak mungkin sebab tujuan motif itu hanya bisa dicapai menyeluruh jika sesuai dengan apa yang tersedia dilingkungan kita . Pada lingkungan tertentu makanan mungkin tak tersedia untuk memuaskan lapar, karena orang itu tidak mampu membelinya, atau kawan-kawan orang itu tidak memerhatikannya atau mengaguminya yang dapat digunakan untuk memuaskan keinginannya akan status, keakraban, cinta, dan sebagainya .
Hal di atas mengajarkan bahwa beberapa motif lebih penting darin lainnya karena cukup sulit untuk dicapai atau motif itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama . Jika anda perhatikan kawan-kawan anda dalam waktu 24 jam, maka hanya sedikit waktu saja yang mereka habiskan untuk makan dan minum, waktu jaga mereka habiskan untuk mencapai tujuan lebih jauh dari hanya kebutuhab makan dan minum . Walaupun semua orang tahu mereka itu dapat bekerja dan berkarya karena makanan dan minuman .
Hal ini telah terlihat baik dalam studi naturalistik, maupun eksperimanetal .
c.)   Kegelisahan dan ketidakmampuan penyesuaian bertindak
Alasan ketiga terjadinya kegelisahan yang tak terelakkan ialah kenyataan bahwa pencapaian tujun tergantung pada keefektifan dalam penyesuaian; hasil hanya dapat dicapai jika seseorang mempunyai kebiasaan yang sesuai untuk memanipulasi lingkungan . Jika tidak demikian akan serupa dengan seseorang ingin menjadi seorang Maradonna tetapi mempunyai kaki bengkok . Beruntunglah binatang seperti burung dan lebah, misalnya mereka mempunyai alat yang terbangun dalam sistem syarafnya sehingga ,ereka tak perlu menyesuaikan diri .
Manusia hanya berhasil jika ia mempergunakan reorganisasi pengalamannya dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan . Faktor inteligensi, fisik, dan pengalaman menyediakan kebiasaan bertindak sehingga manusia tidak dapat mencapai tujuannya . Karena manusia tidak sempurna dalam ketiga hal itu, maka semua orang dapat mencapai semua motifnya denan penuh karena kekurangan mereka masing-masing .
d.)  Keadaan fisik
Keadaan fisik merupakan faktor yang utama sebagai kegelisahan manusia . Sejak bayi lahir ia selalu menghadapi kenyataan bahwa ia selalu terhalang keinginannya karena sebab-sebab fisik . Ia menjadi sangat tergantung   pada  orang lain . Karena masa ketidakberdayaan itu cukup lama, kegelisahan sudah merupakan kawan intim dari manusia sejak lahir . Pengalaman yang didapat bayi dalam menghadapi kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan ini akan berpengaruh pada masa selanjutnya, baik pada level sadar maupun tidak sadar .
e.)   Lingkungan sosial
Sementara manusia dapat mengurangi sumber kegelisahan yang pertama, ia tidak dapat melakukan itu pada sebab yang kedua ini . Sumber kegelisahan manusia ikut berubah sebagaimana pembangunan teknologi dan ilmu  manusia itu sendiri . Manusia satu dengan lainnya selalu tergantung satu sama lainnya, sehingga jika orang satu dengan lainnya tidak dapat saling member seperti yang diharapkan maka hal ini akan menjadi sumber kegelisahan .
f.)    Motif yang bertentangan
Sumber kegelisahan yang paling rumit ialah pertentangan antara dua motif atau lebih . Hakikat dari konflik antar motif ini ialah bahwa seorang individu tak dapat mencapai tujuannya tanpa harus mengorbankan motif lainnya yang ia miliki .
Kadang-kadang motif ini muncul karena keterbatasan jumlah keinginan yang dapat dicapai pada suatu saat, sebab motif-motif dapat muncul secara bersamaan membutuhkan cara-cara yang berbeda untuk mencapainya . Konflik yang lebih rumit lagi terjadi jika pencapain suatu motif harus mengorbankan motif lainnya . Kegelisahan ini akan berlangsung lama dan bukan hanya sementara saja .
Konflik yang lebih sulit lagi jikapemuasan terhadap salah satu motif malah menguatkan motif yang bertentangan . Konflik keinginan yang menimbulkan kegelisahan hidup manusia adalah hal yang tak terhindarkan .
Ringkasan konflik oleh Kurt Lewin (1935) ;
¤ Approach-approach Conflict : Konflik ini terjadi bila individu menghadapi dua motif yang sangat menarik .
¤ Avoidance-avoidance Conflict ; Konflik jenis ini individu dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak member kepuasan baginya .
¤ Approach avoidance Conflict ; Konflik ini disebabkan oleh pilihan yang tersedia mengandung dua hal bertentangan dengan keinginannya, tetapi sekaligus menyenangkannya .
2.    Makna Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah . Gelisah artinya rasa tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, cemas, dan sebagainya . Kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik .
Alan mendasar mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan . Bentuk kegelisahannya berupa keterasingan, kesepian, dan ketidakpastian .
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ;
¤ Kecemasan obyektif : Kegeliasahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, seperti anaknya yang belum pulang .
¤ Kecemasan neurotik : Hal ini timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri . Kecemasan ini dibagi menjadi tiga,yaitu ;
            ● Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan
            ● Rasa takut irrasional atau phobia
            ● Rasa takut lain ialah rasa gugup dan sebagainya
¤ Kecemasan moral : Hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti   perasaan iri, dengki . Setiap orang memiliki emosi dan emosi penting bagi kemajuan . Namun emosi, yang tidak terbendung akan menyebabkan perasaan-perasan cemas, gelisah dan perasaan negative lainnya yang sangat sukar diberantas .  Perasaan itu sedemikian hebatnya, sehingga dapat mendesak dan mengusir pikiran-pikiran tenang, tentram, dan damai .
a.)  Sebab-sebab orang gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada haikikatnya orang takut kehilangan hak-haknya .
b.)  Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang . Dengan sikap tenang kita dapat  berpikir  tenang dan segala kesulitan dapat kita atasi .
3.    Makna Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, adalah dari kata dasar asing . Terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisahkan dari yang lain .
a.)  Sebab-sebab keterasingan
¤ Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
¤ Sikap rendah diri
      Keterasingan karena cacat fisik
      Keterasingan karena social ekonomi
      Keterasingan karena rendah pendidikan
      Keterasingan karena perbuatannya
b.)  Usaha-usaha untuk mengatasi keterasingan
Untuk mengatasi keterasingan perlu kesadaran yang tinggi . Orang yang bersikap disadarkan, karena apa yang mereka lakukan dianggapnya sudah benar semua .
4.    Makna Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengan dan sebagainya . Kesepian adalah keadaan sepia tau hal sepi .
a.)  Sebab-sebab terjadinya kesepian
Kesepian itu akibat dari keterasingan dan keterasingan akibat sikap sombong, keras kepala, dijauhi teman . Karena kawan menjauhi, orang yang bersikap sombong itu dijauhi dan hidupnya terasing .




b.)  Hidup kesepian akibat takut kehilangan hak nama baik
Nama  baik merupakan harapan setiap orang . Bahkan orang tak takut mati demi menjaga nama baik . Meskipun sudah berhati-hati mungkin juga orang masih berbuat salah,sehingga tercemar nama baiknya . Untuk ini seringkali yang bersangkutan terpaksa hidup mengasingkan diri, akibatnya kesepian .
5.    Makna Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu atau kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi .
a.)  Sebab-sebab terjadinya ketidakpastian
¤ Obsesi : gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus .
¤ Phobia : rasa ketakutan yang tak terkendalikan kepada suatu hal tanpa diketahui sebabnya
¤ Kompulsi : adanya keragu-raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan hal yang serupa berulang kali (neurose)
¤ Histeria : neurose jiwa yang disebabkan tekanan mental,  tidak mampu menguasai diri, atau pengalaman pahit yang menekan
¤ Delusi  : menunjukan pikiran yang tidak beres, tidak dapat memakai   akal sehat
Ada tiga macaam delusi, yaitu ;
            ● Delusi persekusi : menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya
● Delusi keagungan : menganggap dirinya orang penting dan besar
● Delusi meancholis : merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa
¤ Halusinasi : khayalan yang terjadi tanparangsangan pancaindra
¤ Keadaan emosi : dalam keadaan tertentu seseorang sangat terpengaruh oleh emosinya
Bab X
Manusia dan Harapan


1.    Berbagai Contoh dalam kehidupan
Mengenai harapan-harapan yang ada pada manusia, dapat dicerminkan dari seorang Pahlawan Nasional yaitu Muhammad Husni Thamrin”. Menurut Anhar Ganggang dalam bukunya yang berjudul “Muhammad Husni Thamrin”. Tokoh tersebut ketika masik kanak-kanak diharapkan oleh ibunya agar kelak memperoleh kepandaian untuk dapat memikirkan kehidupn bersama di sekelilingnya.
Setelah Beliau selesai menempuh pelajaran di lembaga pendidikan tingkat SD dan SMP, dan beliau meneruskannya ke tingkat SMA tetapi tidak tamat. Pemuda kelahiran 16 februari 1894 itu kemudian berkerja sebagai pegawai pamong praja di Batavia. Beliau tidak lama kerja di sana dan pindah di perusahaan perkapalan milik belanda yang bernama KPM selama 10 tahun (1914-1924). Selama di sana Beliau berkenalan dengan Van Der Zee, ia sering mengajak Beliau untuk berdikusi mengenai masalah kemasyarakatan.
Dengan latar belakang pengalaman hidupnya sejak kecil yang senantiasa bergaul dengan masyarakat, Beliau dapat menghayati penderitaan masyarakat sebagai akibat penajajahan.  Dengan kata lain, Beliau sebagai suatu subjek menghayati adanya penderitaan, dan karena itu dia mengembangkan harapan untuk menyelenyapkan penderitaan tersebut.

Beberapa ilutrasi mengenai penderitaan yang sekaligus disertai dengan harapan untuk bebas dari penderitaan, adalah sebagai berikut :
a.    Penderitaan yang dialami oleh seorang ibu yang sudah saatnya bersalin
Pada saat itu, yang diharapkan oleh seorang ibu saat bersalin adalah kelahiran anaknya dalam keadaan hidup sehat, dapat melengking tangisan yang kuat.

b.    Penderitaan yang dialami oleh orang yang sakit
Dengan harapan agar ia dapat pulih sehat dan dapat hidup wajar sebagai mana layaknya anggota masyarakat yang lain

c.     Penderitaan para pejuang kemerdekaan
Dengan menerjunkan diri ke kancah pejuang untuk merebutkan kemerdekaan. Gerakkan bumi hangus dan tindakkan yang lain adalah perbuatan yang menimbulkan penderitaan. Tetapi para pejuang itu ikhlas bersemboyan “Merdeka atau mati!” di samping itu berharap agar kemerdekaan yang diperjuangkannya dapat terwujud.

d.    Penderitaan yang dialami oleh pelajar/mahasiswa
Mereka mempertaruhkan daya, tenaga, dan dana untuk mendapatkan nilai tambah bagi kehadirannya dalam hidup bersama di dunia. Mereka berharap agar masa dewasanya dicapaikannya kenikmatan yang lebih tinggi seperti kelulusan, mendapatkan pekerjaan yang layak dll.

e.     Perjaka atau gadis yang memasuki periode perkembangan jasmani dan rohani tertentu
Hampir semua aktifitas perjaka atau gadis itu diorientasikan untuk menciptakan kebaikan suasana saat perjumpaan dwengan kekasihnya. Meskipun dalam perjalanan untuk menciptakan suasana yang serba menyenangkan itu tidak kecil kemungkinannya dijumpai hal yang menyakitkan yang menyebabkan timbulnya penderitaan.
Penderitaan banyak dilukiskan dalam pustaka susastra, keilmuan, novel, puisi, dll. Penderitaan adalah kenyataan, sedangkan harapan adalah mengenai kejadian yang bakal datang. Upaya untuk mengatasi harapan itu menimbulkan teori dan hipotesis dikarenakan dapat saling berbeda dan bahkan bertentangan. Dari perbedaan itu dapat menciptakan penderitaan yang luar biasa bagi sebagian umat manusia contoh pembunuhan di kawasan Asia dan Afrika yang disebabkan oleh adanya kenyataan dan perilaku yang digerakkan oleh teori dan hipotesis tantang “teknik” untuk mengatasi penderitaan. Benturan ideology yang berakibat pembunuhan dan perusakan tidak lain adalah ekses yang dikembangan oleh situasi yang menjadi kendala bagi penerpan teori dan hipotesis dari seumlah pihak.
2.    Nilai-nilai Budaya sebagai Tolak Ukur Harapan
Di dalam hasil budaya yang berupa hasil sastra dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya. Misalnya dalam hail sastra Jawa, nilai budayanya antara lain :
a.   Nilai kejuangan dan semangat pengorbanan
Nilai kejuangan yang dijadikan tolak ukur dan yang selanjutnya diharapkan agar dimiliki leh calon masyarakat antara lain kesetiaan, kesungguhan, mengutamakan untuk mengabdi pada tugas, pemberian nilai kepada setiap jenis pekerjaan, disiplin dan watak pejuang.

b.   Nilai kerumahtanggan keluarga
Diharapkan berkembang di dalam setiap ialah dibentuk melalui proses pernikahan menurut agama; hubungan suami istri berdasarkan cinta; jati diri suami berdasarkan watak yang baik, benar dan mantap; jati diri istri berdasarkan watak yang baik, benar dan mantap; hubungan antara anak dan orang tua berdasarkan hak dan kewajiban; membina keluarga ke arah kehidupan yang sejahtera dan bahagia.

c.    Nilai kemandirian pada wanita
Diharapkan dapat dimiliki oleh setiap individu wanita yang bersifat kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan tuntas, konsentrasi dan tekun; hemat dan mampu merawat, cermat, pandai dalam memilih; tidak lengah dalam mengatur pengelolahan rumah tangga; teguh dalam pendirian dan tidak mengenal putus asa.

Nilai-nilai kejuangan, kerumahtanggan, dan kemandirian kaum wanita yang diharapkan dalam kebudayaan, dari hasil sasta jawa diberi istilah :
ü  Mantep, tenan, taberi
ü  Patitis
ü  Satuhu
ü  Nasiti, ngati-ati, merak ati
ü  Mawa denga lawan watara
ü  Mantep suci ing albu
ü  Den watak amba, den gedhe pengapurane
ü  Basanira den manis arum
ü  Wajib anggulang semedi lang enget kang sampun sasi tuladha
ü  Bobot, bebet bibit, warna, brana, wibawa, pambeka
ü  Sregep, pehel, tegen, wekel sebabagi syarat untuk melestarikan rumah tangga
“Kudangan” ialah harapan yang terpendam dalam hati orang tua mengenai masa depan sang anak seperti kelak menjadi priyayi, kaya, orang pandai, dan shaleh. Kudangan pada dasarnya adalah kristalisasi aspirasi seorang ayah atau ibu mengenai dua hal, yakni :
1.    Aspirasi mengenai kemanusiaan yang diharapkan akan berkembang pada anaknya
2.    Aspirasi mengenai tempat yang diharapkan akan dicapai oleh anaknya tadi dalam masyarakat
Oleh karena itu, kudangan dirumuskan seseorang berdasarkan perbendaharaan nilai yang hidup dalam dirinya, dan juga dari persepsinya mengenai kenyataan yang ada dalam masyarakat.  “kudungan Modern” memperlihatkan mulai tertanamnya kesadaran pembangunan dalam masyarakat kita. Akan tetapi inti proses pertumbuhan manusia pembangunan terletak pada keseluruhan sifat-sifat pribadi yang dikembangkan secara sadar bersamaan dengan tumbuhnya pengetahuan serta keterampilan.
3.    Makna Harapan
Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang mempunyai harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap orang pasti mempunyai sebuah harapan.
Menurut kodratna dalam diri manusia ada dorongan, yakni dorong kodrat dan doreong hidup. Dorongan kodrat ialah menangis, tertawa, berfikir, berkata, bercinta, mempunyai keturunan dan sebagainya. Kebutuhan hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani.
Dalam mencakupi kebutuhan itu, baik kebutuhan kodrat maupun kebutuhan hidup manusia tidak dapat mencapai sendiri melainkan harus dengan bantuan orang lain.
Sehubungan dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow mengatagorikan kebutuhan manusia ada lima macam yaitu :
a.    Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
b.    Harapan untuk memperoleh keamanan
c.     Harapan untuk memilih hak dan kewajiban untuk mencintai
d.    Harapan memperoleh status atau unutk diterima atau diakui lingkungan
e.    Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita

4.    Makna Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang bkan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima oleh orang lain. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberi tahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaannya.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan, artinya diberitahukan oleh Tuhan langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar.
Kebenaran, menurut Peodjawiyatna dalam bukunya Etika Filsafat Tingkah laku, merupakan cita-cita orang yang tahu atau antara lain kebenaran merupakan kebenaran yang logis. Manusia mempunyai Bahasa sebagai alat komunikasi yang terdiri dari kata-kata dan digabungan dalam bentuk kalimat, dari kalimat itu dicetuskan suatu keputusan yang merupakan hasil tahu
Dapat pula dikatatakan, bahwa orang yang tahu itu sebenarnya menyatakan sesuatu terhadap sesuatu. Maksudnya adalah orang sudah tahu suatu benda terhadap dengan benda lainnya. Ada pula yang mengatakan, bahwa tahu manusia dalam putusannya ialah tindakan mental manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu.
Persesuaian antara putusan dengan keyakinan yang mengatakan disebut orang kebenaran etis. Cita-cita manusia adalah kebenaran yang logis. Kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis disebut kebenaran subyektif.
Jika tidak ada persesuaian antara putusan dan obyeknya yang diketahui, maka ada 2 kemungkinan yaitu :
1.    Orang yang mengutarakan putusan itu keliru
2.    Orang yang mengutarakan putusan itu sengaja tanpa tahu itu realitas atau bukan realitas
Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya antara lain :
1.    Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan ini perlu di tanamkan dalam setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

2.    Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru atau siapa saja.kepercayaan kepada orang lain tentu juga percaya kepada kata hatinya, berbuat sesuai kata hati atau terhadap kebenarannya. Contohnya janji yang dipenuhi dan tidak dapat didengar orang lain.
3.    Kepercayaaan kepada Pemerintah
Berdasarkan pandangan theokratis menurut buku Etika Filsafat Tingkah laku karya Prof. Poedjawiyatna, Negara itu berasal dari tuhan. Tuhan langsung memimpin dan memerintah bangsa manusia dan tuhan merupakan pemilik kedaulatan sejati.
Pandangan demokratis adalah tidak menyamakan rakyat dengan Negara, tetapi rakyat menjadi sumber kedaulatan sepenuhnya.

4.    Kepercayaan kepada tuhan
Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu sangat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada tuhannya. Usaha itu tergantung kepada pribadi, kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a.    Menigkatkan ketawaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah kita,
b.    Meningkatkan pengabdian kepada msyarakat,
c.     Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya,
d.    Mengurangi nafsu pengumpulan harta yang berlebihan,
e.    Menekan perasaan negative seperti iri,dengki fitnah, dan sebagainya.

BAB XI
PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (PKLH)
1.Latar belakang perlunya PKLH
   Masalah lingkungan hidup telah ada sejak dahulu adanya perpindahan penduduk (migrasi) dari suatu tempat ke tempat lain sejak dulu kala ,merupakan bukti bahwa manusia telah menyadari adanya kualitas yang kuran memadai lagi (Surhayono, 1988.1)
            Jadi secara umum dikatakan bahwa lingkungan hidup adalah sejumlah benda dan kondisi-kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan berpengaruh kepada kehidupan kita termaksuk juga tingkah laku manusia.
            Sehubung dengan itu muara dari PKLH ada kaitannya dengan upaya mengwujudkan kesejahteraan manusia.
Infrormasi 1
            Usainya peperangan (perang dunia II) yang melibatkan hampir semua bangsa dan sebagian muka bumi telah membawa efek demografis yang sangat  pengaruhnya atas masalah-masalah baru yang menyangkut lingkungan dan sumber-sumber hidup manusia.
Informasi 2
            Lebih dari satu juta anak RRC mempunyai izin bertempat tinggal karena mereka lahir lebih dari jumlah yang ditargetkan pemerintah. Dalam dua tahun ini tingkat kelahiran di cina mencapai dua persen, dan apabila hal ini berlangsung terus tahun 2030 jumlah penduduk Cina menjadi 2,16 milyar.
Informasi 3
            Sementara itu jumlah penduduk dunia masih terus bertambah, dengan laju rata-rata 1,6% per-tahun.
Informasi 4
            Sejak tahun 1950 masalah pencemaran makin menarik perhatian. Asbut (asap kabut) atau smog, yaitu pencemaran udara yang berasal dari asap mobil dan pabrik.
            Para ahli tanah menyimpulkan bahwa daerah gunung kidul (Pegunungan seribu dipulau Jawa) yang tandus seperti yang kita lihat saat ini.
Informasi 6
            Pada pertengahan tahun 1988 (Juni-Juli) lebih dari 300 ahli cuaca penelitian, menteri kabinet, politisi, dan ekonomi. Dari 40 negara. Mereka membicarakan kekawatiran bersama karena naiknya suhu udara bumi.
2. Tujuan PKLH
            Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup berasal dari dua konsep dasar pendidikan, yaitu pendidikan kependudukan dan pendidikan pelestarian lingkungan hidup. Tujuan utama pendidikan kependudukan adalah upaya perubahan sikap serta perilaku,reproduksi dan penyebaran penduduk secara rasional dan bertanggung jawab sedangkan pendidikan lingkungan hidup mepunyai tujuan utama pada upaya perubahan sikap serta perilaku dalam mbengelola sumber daya alam secara rasional dan bertanung jawab
            Tujuan PKLH yang lebih terperinci sebagai berikut
a.    Mengembgkan pengetahuan tentang konsep kependudukandan lingkungan hidup
b.    Mengembangkan kesadaran terhadap adanya masalahkependudukan dan lingkungan hidup
c.     Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan lingkungan hidup
Dari tujuan-tujuan tersebut dapat di simplkan bahwa tujuan akhir PKLH adalah membentuk warga negara
3. Objek PKLH
            Obyek yang menjadi medan studi PKLH selalu berkaitan dengan masalah kependudukan dan kelestarian lingkungan hidup
            Dalam seminar segi-segi hukum dari pengelolah lingkungan hidup yang diselenggarakan di bandung pada tgl 25-27 maret 1976.
a.    Masalah kependudukan dengan segala paramenternya.
-          Besarnya jumlah penduduk
-          Komposisi umur muda
-          Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi
-          Kondisi sosial yang rendah

b.    Masalah pencemaran lingkungan
c.     Masalah ekonomi dalam hubungan dengan konsep pertumbuhan dan biaya-biaya sosial
4. Pertumbuhan penduduk dan keselarasan lingkungan hidup
1. Masalah ligkungan
            Selama berjuta-juta tahun yang lalu,tuhan yang maha esa telah menciptakan bumi dan isinya,yaitu jauh sebelum diciptakanya manusia.penciptaan itu berupa tumbuhan-tumbuhan dan hewan ber sel 1 hingga binatang-binatang raksasa.
            Kini tumbuhan-tumbuhan dan hewan raksasa telah punah dalam jutaan tahun usianya terpendam di bumi.karena peristiwa kimia seperti minyak bumi ,batu bara.
2.pengertian lingkungan
            Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat hidup atau tempat tinggal kita
3.keselarasan lingkungan
            Dalam setiap lingkungan hidup antara komponen satu dengan lainya terikat adanya saling ketergantungan.hukum saling ketergantungan berlaku pada setiap lingkungan hidup
4.peranan manusia dalam lingkungan hidup
            Manusia merupakan salah satu komponen biotik didalam suatu lingkungan hidup.manusia mempunyai kelebihan dari mahluk lainnya ialah akal budi.
5.pertumbuhan penduduk dan sumber alam
            Sumber alam ialah semua kekayaan alam,baik yang berupa makhluk hidup,maupun benda-benda mati yang dimiliki oleh suatu tempat yang dapat di pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
6.pemanfaatan sumber daya alam
            Dengan akal budi manusia telah memungkinkan timbulnya ilmu pengetahuan (pure science) dan teknologi(applead science),sumber-sumber alam abiotik dan biotik berupa tanah, air, hewan, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
7.pertumbuhan penduduk dan terjadinya polusi
            Polusi ialah suatu keadaan dimana kondisi suatu di suatu habitat tidak murni lagi,pencemaran lingkungan di sebabkan oleh berbagai hal yaitu karan asap pabrik dan kendaraan yang menyebabkan tanah ,air dan udara tercemar.